Skip to main content

Posts

Showing posts from March 31, 2013

hedonisme

Hedonisme, Komplikasi Buruk Idaman Generasi Muda oleh Eza Ahim Iki pada 23 Juli 2012 pukul 14:35 ·             Berasal dari kata Yunani hÄ“donismos yang akarnya adalah hẽdonẽ (nikmat/enak), hedonisme berkembang menjadi sebuah paham yang beranggapan bahwa kebenaran yang sesungguhnya dituju dan seharusnya diraih tiada lain dan tiada bukan adalah kenikmatan dan kesenangan semata. Dalam kacamata hedonism, manusia betul – betul menjadi manusia ketika ia berhasil melampaui rasa sakit, kecewa sedih dan rasa – rasa negative lainnya dengan pencapaian kenikmatan dan kesenangan setinggi – tingginya, sehingga perasaan – perasaan buruk yang dirasakan menjadi hilang karena kesenangan dan kenikmatan yang didapatkan jauh lebih besar dan kuat dibandingkan dengan apa yang telah diderita.             Menarik untuk dicermati, bahwa hedonisme ini pada dasarnya tidak memiliki asas  konsep yang kuat jika kita hanya melihat pada argument dasar pain versus pleasure. Karena hedonisme sebagai sebuah kon

RAIN SEDUCTION

GODAAN HUJAN Di petang yang kelabu ini, kampung baru dan sekitarnya diguyur hujan deras, dari beberapa saat yang lalu sampai detik ini guyuran itu masih tetap kompak menyuarakan kebisingan nya lewat nyanyian dengan instrumen nya yang utama yaitu seng-seng rumah dan kos-kosan, genteng, dan tentu saja melalui liriknya yang senantiasa membuai siapa saja yang menikmatinya dingin dan kesepian yang dia bawa. Beberapa saat yang lalu aku mengutuk hujan ini, ketika itu sedang diatas motor dan hujan ini datang, damn it, merusak semua rencana yang telah kususun. Sempat berteduh sebentar di warung pinggir jalan, menanti sang hujan reda. Dia reda. Tapi Cuma sebentar dan terkesan sebuah tipuan, ketika orang-orang untungnya bukan aku saja, memulai kembali perjalanan dia serentak turun lagi dengan bala tentaranya. Kembali aku mengutuk dan terbersit keinginan untuk kembali meminggirkan tungganganku. Tapi entah apa yang menahan keinginanku itu, sentuhan magis dari setiap rintik hujan yang membasah

media business

BISNIS MEDIA VS IDEALISME PERS (Independen, Jujur, serta Netral) “Industri media akan tetap tumbuh seiring dengan pertumbuhan ekonomi nasional,” Chairul Tanjung Sudah bukan rahasia umum lagi bahwa Chairul Tanjung sebagai salah satu aktor besar dibelakang mengguritanya bisnis media massa di indonesia saat ini. Aktor disini adalah sebagai pelaku, pelaksana dan bisa dikatakan juga pelopor untuk bisnis ini. Dengan berlatar belakangkan berbagai macam kepentingan seperti politik, ekonomi dan juga pencitraan maka bisnis media dewasa ini dipandang sebagai lahan subur pendulang suara dan pembentuk opini di mata masyarakat indonesia sebagai pengkonsumsi media televisi khususnya yang masih tertinggi kadar pengkonsumsiannya. Dewasa ini, perkembangan Media Massa Elektronik di Indonesia sangat pesat seiring dengan kemajuan teknologi informasi itu sendiri. Televisi misalnya, pada tahun 1994 kita hanya mengenal 6 stasiun televisi swasta dimana yang terakhir lahir adalah Indosiar. Hari ini pu

watch out!!

di balik frekuensi. saatnya kita melek media

Sebuah ulasan atas Film Di Balik Frekuensi karya Ucu Agustin. oleh: ADRIAN JONATHAN PASARIBU Sutradara:   Ucu Agustin Produser:    Ucu Agustin, Ursula Tumiwa Editor:        Darwin Nugraha Sinematografer: Darwin Nugraha, Affan Diaz  “Whoever controls the media, controls the mind!” -Jim Morrison- Di Balik Frekuensi diputar perdana pada 24 Januari 2013. Setelah seminggu tertunda karena banjir ibukota, film dokumenter hasil kerja keras sutradara Ucu Agustin dan kawan-kawan ini disaksikan lebih dari dua ratus pasang mata di salah satu studio bioskop Blitz, Grand Indonesia, Jakarta Pusat. Setelah pemutaran, maju ke depan salah dua narasumber penting film ini: Luviana, jurnalis yang dicabut kontraknya oleh Metro TV karena berinisiatif membentuk serikat pekerja dan mengkritisi ruang redaksi, dan Harto Wiyono, yang bersama Hari Suwandi berjalan dari Porong sampai Jakarta sebagai bentuk protes atas penanganan buruk kasus lumpur Lapindo. Melalui kasus mereka, Di Balik
BISNIS SECARA ONLINE, WHY NOT?! Perkembangan teknologi komunikasi tak pelak membuat banyak perubahan dalam berbagai sendi kehidupan sehari-hari kita, tidak hanya dalam bidang komunikasi yang semakin mudah untuk diakses, dalam banyak hal juga terjadi perubahan yang signifikan dan tak pelak fenomena ini menuntut kita sebagai makhluk yang dianugerahi kemampuan untuk mampu beradaptasi dengan lingkungannya bisa menerima dan menggunakannya sebaik mungkin untuk kepentingan kehidupan bersama. Diantaranya adalah maraknya bisnis secara online di masyarakat kita sekarang. Virtual Communities atau yang sering disebut dengan komunitas dunia maya tak perlu bersusah payah untuk keluar rumah pergi ke toko atau pasar demi memenuhi hasrat belanja nya, dan membeli kebutuhan lainnya, jadi tinggal membuka internet dan pergi ke situs belanja online yang dikehendaki dan mulai melihat dan memilih. karna kini internet menyediakan ruang bagi siapapun untuk bisa “berdagang” menjajakan barang dagangannya seca

shut up!