Ambil pena dan kertasmu Pergilah kedekat jendelamu Cari posisi paling nyaman buat kamu Dimana kamu membebaskan seluruh indra untuk merasakan tetesan air hujan dikulit, mencium tanah basah melalui hidung, memejamkan mata untuk sejenak mendengarkan nyanyian hujan, dengan instrumen ranting, daun, dan seng atap rumah yang seakan tak beraturan namun seirama. Persiapkan memori otakmu Hadirkanlah kembali segala rasa dari waktu terdahulu sampai kini hujan membangunkanmu kambali, Untuk menuliskan setiap tetes fase kehidupan, itu terlalu indah untuk dibiarkan mengalir begitu saja.. Memori, mengingat kembali masa yang lalu, salah? Gak ada yang salah teman. Dari situ ada bahagia, tawa, kesedihan, sakit dan air mata.bahkan cinta.. Tuliskanlah, bawa saat-saat itu kembali kedalam salah satu ruang terluas dari hati dan ratusan juta rak-rak memori yang tuhan berikan untukmu. Mengakhirinya dalam catatan hitam diatas kertas akan membuatmu berpikir, betapa kehidupan
Terbangun suatu malam karna mimpi yang aneh. dan sebuah suara yang tampaknya mengajakku berbicara. bagaikan sungai bawah tanah di tempat yang jauh. aku bangkit dan bertanya;apa yang kau inginkan dariku? -Arnulf Overland-