Skip to main content

Posts

Showing posts from May 19, 2013

DANCE IN THE RAIN

Anonymous : Vfor Vendetta & All the President Men

Guy Fawkes Guy Fawkes merupakan karakter yang facenya dijadikan topeng identik kelompok hacker cyber cream terbesar di dunia ‘’Anonymous’’. Guy Fawkes adalah pelaku peledakan bom di Gedung Parlemen Inggris. Dia bersama anggotanya melakukan aksi tersebut karena ingin membunuh Raja James 1. Namun aksi Guy Fawkes dan teman-temannya berhasil di gagalkan oleh pihak keamanan kerajaan. Peristiwa pengeboman sekaligus penangkapan Guy Fawkes dan anggotanya terjadi pada 5 November 1605. Namun anehnya, penangkapan hanya di tunjukan pada Guy Fawkes, 30 anggoatanya berhasil meloloskn diri, saya belum bisa memastikan kenapa hanya Guy Fawkes yang tertangkap. Peristiwa pengeboman besar itu di kenal dengan sebutan ‘’Peristiwa Bubuk Mesiu’’ atau ‘’ Gun Powder Plot’’. Untuk mengenang peristiwa tersebut masyarakat inggris menggelar perayaan kembang apa setiap tanggal 5 November. Anonymous Bagi sobat yang sering berkutat di dunia maya, tentu sudah tidak asing lagi dengan istilah ‘’Anonymous’’. Di

Lilith : Matron dari Feminisme Yahudi

oleh : Eza Ahim Iki Yahudi sebagai agama dengan otoritas ke”Rabbi”an yang memiliki hak penuh atas kodifikasi dan penafsir Torah (perjanjian lama) telah banyak memunculkan interpretasi mengenai makna dan kandungan Torah, alih-alih mendapatkan kebenaran dalam makna, hal yang terjadi adalah justru terseretnya Judaisme kedalam desakralisasi teks. Tidak ada pembatas yang jelas diantara perintah ilahiah dengan pendapat pribadi para Rabbi sebagai penafsir profane. Contoh sederhana adalah munculnya teks-teks diluar Torah yang diangkat statusnya sebagai canon. Desakralisasi teks yang sedemikian memungkinkan masuknya pemahaman-pemahaman serta konsep-konsep asing yang disintesakan dengan teks asli, yang berakibat pada degradasi makna dan nilai dalam teks asli. Sehingga, tidaklah mengherankan jika kita mendapati agama yang demikian dapat memberikan justifikasi kepada konsep yang bertentangan dengan prinsip dasar agama tersebut. Dan dalam kasus terburuk, agama tidak lagi mampu menjadi pewarn