Skip to main content

Posts

Showing posts from August 2, 2015

Puisi: Tentang Perempuan

Tak ada perempuan yang bercita-cita menjadi pelacur dan Tuhan tidak goblok saudari-saudariku, jangan pernah percaya pada ungkapan-ungkapan para lelaki, pada janji-janji resmi, pada buku-buku ilmiah, pengajian atau pidato-pidato ini bukan soal moral atau dosa, bukan soal lulus masuk sorga atau tergelincir masuk neraka.  Ini soal sistem yang merampok, aturan yang menjebak dan struktur yang merampas kemungkinan kalian. Ini soal kekuatan dan kewenangan yang terkonsentrasi, Monopoli para elite, Yang menyedot masa depan kalian. Soal pertumbuhan yang timpang, Soal nafsu dangkal kemanusiaan yang deras dipompakan. Saudari-saudariku, Kalian tak akan pernah mengerti hal ini Sebab secara ekonomi kalian tak diberi hak berpendidikan, Tetapi sumbangan kalian terhadap kenaikan GNP sangat besar. Saudari-saudariku, kalian tidaklah melacurkan diri, Kalian hanya setia kepada Keadaan yang tidak memberikan kalian pilihan-pilihan. Kebijaksanaan demi kebijaksan

Sepakat Arti Sukses?

Pendidikan yang tinggi tidak membuat seseorang menjadi kaya, kerja keras iya. Pendidikan hanya membuka perspektif baru yang lebih luas terhadap seseorang, memberi nya lensa baru, berbeda dan lebih berwarna dalam memandang dan memaknai kehidupan. Kehidupan setelah menempuh pendidikan, adalah fase dimana seseorang sadar kalau dirinya tak disiapkan untuk menghasilkan uang, karna memang bukan itu tujuan dari sebuah pendidikan. Kita semua menyadari kalau pendidikan dinegeri ini mulai dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi materi pembelajaran utamanya masih hanya berupa teori minim eksekusi atau praktek. Alhasil siswa yang dihasilkan hanya pintar bicara tapi minim aksi nyata. Konsep pemikiran buah dari pendidikan yang tinggi yaitu untuk mendapatkan materi sebanyak-banyaknya harus segera diubah, karna materi sebagai sebuah tujuan sangat kecil nilainya dan tidak bisa dibandingkan dengan ilmu pengetahuan yang didapat. Ilmu tidak bisa dibandingkan dengan apapun, karna ilmu merupakan seb

MOS (Mass Oriented Stupidity/Pembodohan Massal)

Di petang yang tenang diterangi matahari yang menghangatkan pula, terdengar sedikit keributan berasal dari tetangga sebelah, bukan keributan dalam arti perkelahian, hanya obrolan kecil dengan nada sedikit marah plus sumpah serapah. Tema nya saat itu mengenai  para orang tua yang ikut direpotkan karna permintaan serba aneh dari anaknya yang baru masuk di sekolahnya yang baru, ibu dan bapak baik hati itu dibuat murka dan ikut diribetkan dengan permintaan ini itu anaknya untuk keperluan MOS (MASA ORIENTASI SEKOLAH) atau Ospek sebutannya kalai di peruruan tinggi yang selalu menjadi wacana wajib bagi murid-murid baru. Peralatan yang dibutuhkan beraneka macam mulai dari pernak-pernik ini, kaos kaki yang berwarna itu, membawa tanaman ini, dan gaya rambut yang seperti itu, masih banyak sekali variasinya, tidak hanya biaya-biaya lagi yang keluar dari kantong sang ortu, tapi mereka masih tetap saja ikut kecipratan repotnya dan pentingnya dengan ikut mencarikan keperluan sang anak yang harusny