OLEH: EZA AHIM IKI Entah apa yang ada di benak masyarakat Indonesia, ketika Presidennya mendapat “informasi” bahwa di malam natal nanti akan muncul aksi terror. Dengan dalih meningkatkan kewaspadaan dan antisipasi, “informasi” ini dengan vulgarnya disebar ketengah masyarakat lewat sang juru bicara, Julian Aldrin Pasha. "Tentu ini kan sesungguhnya presiden mendapat informasi. Dan beliau secara langsung dan tidak langsung sudah menginstruksikan kepada jajarannya, dalam hal ini Kepolisian yang paling terdepan sebagai poros garda pengamanan kita," -Statement diatas adalah kutipan perkataan Julian Aldrin Pasha dari okezone.com. Kalau kita mau merenung lebih dalam, kiranya manfaat apa yang hendak diraih dari penyebaran “informasi” sensitif ini ketengah masyarakat luas?. Jika kita telisik lebih dalam, sejak awal “informasi” yang didapat Presiden ini bukanlah konsumsi publik. Karena setiap “informasi” yang diangkat oleh media, entah itu juru bicara, koran, rad
Terbangun suatu malam karna mimpi yang aneh. dan sebuah suara yang tampaknya mengajakku berbicara. bagaikan sungai bawah tanah di tempat yang jauh. aku bangkit dan bertanya;apa yang kau inginkan dariku? -Arnulf Overland-