Istilah “sudah jatuh ditimpa tangga pula” seakan pas kalau kita alamatkan kepada Gubernur Jakarta nan bersahaja saat ini, pak Jokowi biasa seperti itu beliau disapa dengan nama sesungguhnya yaitu Joko Widodo. Mengapa seperti itu, tak lain karena belum lagi kering keringat Jokowi dan belum lagi kering baju Jokowi hasil dari blusukannya saat hujan pula ke bendungan-bendungan dan lokasi banjir di seantero Jakarta, dia sudah mendapatkan banyak “serangan” dari “lawan-lawan” politiknya melalui media massa terkait bencana banjir di ibu kota yang dibuat seolah-olah hanya Jokowi seorang lah penyebabnya dan hanya jokowi dapat, wajib, harus, kudu negebenerin tuh jakarta yang katanye milik kite bersama. Mulai dari perkataan” Jokowi tidakbecus mengurus Jakarta”, ” jokowi yang tidak menepati janjinya saat kampanye dulu”, “ jokowi telat mengantisipasi banjir”, “ sampai dengan tuntutan untuk minta maaf kepada rakyat jakarta”. Walau beliau selalu menanggapinya dengan santai saja, (memang begit
Terbangun suatu malam karna mimpi yang aneh. dan sebuah suara yang tampaknya mengajakku berbicara. bagaikan sungai bawah tanah di tempat yang jauh. aku bangkit dan bertanya;apa yang kau inginkan dariku? -Arnulf Overland-