Beberapa waktu kemarin, belum lama ini, kita baru saja memperingati Tragedi 98 atau yang lebih dikenal dengan tragedi Semanggi. Puluhan media dari segala bentuk kembali mengangkat luka lama ke permukaan headline berita mereka, hanya saja kali ini lebih berbau politis karna terasa memojokkan seseorang sebagai kambing hitam. Tragedi Semanggi merupakan satu peristiwa, tonggak sejarah dimulainya sebuah gerakan mahasiswa dan rakyat (people power) melawan kesewenang-wenangan pemerintah saat itu. Walau pada prosesnya pergerakan yang menumbalkan puluhan korban jiwa ini membawa banyak kenangan pahit dan tragis, korban mulai dari warga sipil sampai etnis-etnis tertentu yang terenggut rasa kemanusiaannya. Rasanya tak elok kalau kembali membuka aib bangsa ini,. Let’s move on.. Mengapa darah? (kembali ke judul). Darah adalah hal termahal yang dikorbankan para mahasiswa ketika memperjuangkan reformasi segala lini dan menuntut lengsernya penguasa yang seakan tak tersentuh ketika itu. D
Terbangun suatu malam karna mimpi yang aneh. dan sebuah suara yang tampaknya mengajakku berbicara. bagaikan sungai bawah tanah di tempat yang jauh. aku bangkit dan bertanya;apa yang kau inginkan dariku? -Arnulf Overland-