Skip to main content

Posts

Showing posts from December 4, 2016

Puisi "Berharap Sendiri"

dulu . . . . aku mengejarmu dengan gila.. aku mendapatkanmu dengan kebahagiaan yang memuncah.. aku dan kamu lewati jalan itu bersama.. penuh cerita.. manis, pahit dan duka.. tapi kita bertahan, putus.. sambung lagi.. dan aku yakin saat itu kau adalah satu-satunya.. waktu berlalu.. menyibak kenyataan.. perpisahan.. sebuah belokan dari jalan panjang ini.. sampai pada akhirnya.. karna kebodohanku.. aku melepasmu.. dan aku baru tersadar sekarang.. sungguh waktu yang sama sekali tidak bisa aku banggakan.. terburuk dari setiap yang ada.. menyesal.. tak ada lagi artinya.. kini kau sudah bersama yang lain.. aku bahagia untukmu.. untuknya.. ............... sekarang . . . berani memulai dengan seorang asing.. kali ini tak diseberang lautan.. hanya bersebelahan beberapa jam jarak serta kelokan.. berkesan... awalnya berjalan menyenangkan.. kita saling menerima.. terbuka.. dan makin aku suka... dan waktu kembali mengambil peran.. menyibak semuanya.. ke k

Puisi: NADIR

terlentang, tertelungkup, tertunduk menuju tanah.. tak heran bukan arti tak mengharap.. apa yang telah kau perbuat.. jauh di hari belakang.. yang lalu.. apa ini semacam cobaan, godaan, jawaban...? dimana kau ada sekarang.. adalah hasil dari bisikan doamu.. yang lalu.. yah.. tepat apa yang kau pinta.. kini saat kau disekitar.. mengingkarinya.. inikah sifat asli manusia..? penolakan, alasan, pelarian.. tanggung jawab menandakan kedewasaan.. tak perlu besar.. tapi tunjukkan.. perlu waktu pasti.. antusias lah sekali-kali.. dan kemudian kau rasakan.. denyut nadi rutin, ah menyebalkan.. tapi.. inilah konsekuensi hidup.. melawan, atau hanyut ikut aliran.. selalu,. yah selalu.. hidup penuh kejutan.. mau sekuat apa pun.. kau selalu berdiri diantara dua sisi.. pemenang dan pecundang..  yang lebih parah lagi, kau tak punya opsi memilih keduanya.. mempunyai pilihan adalah hakikat hidup.. konsekuensi.. adalah keniscayaan.. berlari kencang lah sekali-kali.. h