dulu . . . . aku mengejarmu dengan gila.. aku mendapatkanmu dengan kebahagiaan yang memuncah.. aku dan kamu lewati jalan itu bersama.. penuh cerita.. manis, pahit dan duka.. tapi kita bertahan, putus.. sambung lagi.. dan aku yakin saat itu kau adalah satu-satunya.. waktu berlalu.. menyibak kenyataan.. perpisahan.. sebuah belokan dari jalan panjang ini.. sampai pada akhirnya.. karna kebodohanku.. aku melepasmu.. dan aku baru tersadar sekarang.. sungguh waktu yang sama sekali tidak bisa aku banggakan.. terburuk dari setiap yang ada.. menyesal.. tak ada lagi artinya.. kini kau sudah bersama yang lain.. aku bahagia untukmu.. untuknya.. ............... sekarang . . . berani memulai dengan seorang asing.. kali ini tak diseberang lautan.. hanya bersebelahan beberapa jam jarak serta kelokan.. berkesan... awalnya berjalan menyenangkan.. kita saling menerima.. terbuka.. dan makin aku suka... dan waktu kembali mengambil peran.. menyibak semuanya.. ke k
Terbangun suatu malam karna mimpi yang aneh. dan sebuah suara yang tampaknya mengajakku berbicara. bagaikan sungai bawah tanah di tempat yang jauh. aku bangkit dan bertanya;apa yang kau inginkan dariku? -Arnulf Overland-