dulu . . . .
aku mengejarmu dengan gila..
aku mendapatkanmu dengan kebahagiaan yang memuncah..
aku dan kamu lewati jalan itu bersama..
penuh cerita..
manis, pahit dan duka..
tapi kita bertahan,
putus.. sambung lagi..
dan aku yakin saat itu kau adalah satu-satunya..
waktu berlalu..
menyibak kenyataan..
perpisahan..
sebuah belokan dari jalan panjang ini..
sampai pada akhirnya..
karna kebodohanku..
aku melepasmu..
dan aku baru tersadar sekarang..
sungguh waktu yang sama sekali tidak bisa aku banggakan..
terburuk dari setiap yang ada..
menyesal..
tak ada lagi artinya..
kini kau sudah bersama yang lain..
aku bahagia untukmu..
untuknya..
...............
sekarang . . .
berani memulai dengan seorang asing..
kali ini tak diseberang lautan..
hanya bersebelahan beberapa jam jarak serta kelokan..
berkesan...
awalnya berjalan menyenangkan..
kita saling menerima..
terbuka..
dan makin aku suka...
dan waktu kembali mengambil peran..
menyibak semuanya..
ke kulit aslinya..
kau terlihat biasa saja pada seseorang yang terlalu berharap ini..
aku berjalan mendekatimu...
kau datang tertatih..
aku berlari..
kau pelan sekali..
aku memberikan sinyal..
kau acuh..
tak peduli...
sampai akhirnya aku sadar..
ku berjalan di hanya satu arah..
tak ada yang lain..
ya.. sendirian di jalan ini..
tapi pengalaman membuatku menjadi sangat perasa..
egois sedikit selfish..
dilain sisi..
ku juga menakar..
adakah dirimu disana peduli..
seorang pria disini memperjuangkanmu mati-matian..
tapi kau tampak terlalu biasa..
datar dan biasa...
entah dirimu atau aku yang terlalu drama..
aku seorang yang selalu menilai diri sendiri pertama..
tak kutemukan salahku..
tapi kau.....
beratnya memikul cinta...
dia bagai awan terlihat melayang..
kenyataannya memikul gemuruh hitam yang membawa hujan..
lambang air mata....
stop! kau dasar melankolis..
aku teringat dulu.. terucap kata ini kepada seseorang..
dia tersinggung berat..
karna dia benar soal perasaan, dan aku bilang stop drama!..
aku mengalaminya sekarang..
dengan suara yang tak pernah memberi jalan keluar..
berputar-putar saja di sel otak ku..
tak menemukan jalan keluar..
jalan pulang...
aku mengajak nya berdialog..
memintanya satu hal..
berhenti memikirkan dia yang tak memikirkamu..
move on...
dan karna ini tentang kamu...
ini.. susah....
aku mengejarmu dengan gila..
aku mendapatkanmu dengan kebahagiaan yang memuncah..
aku dan kamu lewati jalan itu bersama..
penuh cerita..
manis, pahit dan duka..
tapi kita bertahan,
putus.. sambung lagi..
dan aku yakin saat itu kau adalah satu-satunya..
waktu berlalu..
menyibak kenyataan..
perpisahan..
sebuah belokan dari jalan panjang ini..
sampai pada akhirnya..
karna kebodohanku..
aku melepasmu..
dan aku baru tersadar sekarang..
sungguh waktu yang sama sekali tidak bisa aku banggakan..
terburuk dari setiap yang ada..
menyesal..
tak ada lagi artinya..
kini kau sudah bersama yang lain..
aku bahagia untukmu..
untuknya..
...............
sekarang . . .
berani memulai dengan seorang asing..
kali ini tak diseberang lautan..
hanya bersebelahan beberapa jam jarak serta kelokan..
berkesan...
awalnya berjalan menyenangkan..
kita saling menerima..
terbuka..
dan makin aku suka...
dan waktu kembali mengambil peran..
menyibak semuanya..
ke kulit aslinya..
kau terlihat biasa saja pada seseorang yang terlalu berharap ini..
aku berjalan mendekatimu...
kau datang tertatih..
aku berlari..
kau pelan sekali..
aku memberikan sinyal..
kau acuh..
tak peduli...
sampai akhirnya aku sadar..
ku berjalan di hanya satu arah..
tak ada yang lain..
ya.. sendirian di jalan ini..
tapi pengalaman membuatku menjadi sangat perasa..
egois sedikit selfish..
dilain sisi..
ku juga menakar..
adakah dirimu disana peduli..
seorang pria disini memperjuangkanmu mati-matian..
tapi kau tampak terlalu biasa..
datar dan biasa...
entah dirimu atau aku yang terlalu drama..
aku seorang yang selalu menilai diri sendiri pertama..
tak kutemukan salahku..
tapi kau.....
beratnya memikul cinta...
dia bagai awan terlihat melayang..
kenyataannya memikul gemuruh hitam yang membawa hujan..
lambang air mata....
stop! kau dasar melankolis..
aku teringat dulu.. terucap kata ini kepada seseorang..
dia tersinggung berat..
karna dia benar soal perasaan, dan aku bilang stop drama!..
aku mengalaminya sekarang..
dengan suara yang tak pernah memberi jalan keluar..
berputar-putar saja di sel otak ku..
tak menemukan jalan keluar..
jalan pulang...
aku mengajak nya berdialog..
memintanya satu hal..
berhenti memikirkan dia yang tak memikirkamu..
move on...
dan karna ini tentang kamu...
ini.. susah....
Comments
Post a Comment