Skip to main content

Kenapa Kamu Gagal?

ketika kita gagal, kita mendongak keatas, bertanya, mengapa Tuhan? mengapa aku senelangsa ini? mengapa aku lagi?. kita cenderung menyalahkan Tuhan. kita balikkan semua kepada Nya dan kita lupa bercermin.
padahal jawaban yang kau cari itu ada tepat di hadapan mu, ambil cermin lihat dan disitu letak jawaban atas semua tanda tanya, keraguan, pesimisme, putus asa, yang berkecamuk dalam hatimu, ya dirimu sendiri.

ketika kita melihat orang lain lebih berhasil dari diri kita, hidupnya sepertinya lurus-lurus saja, enak lempeng seperti tidak pernah menemui jalan berbatu apalagi tanjakan curam. kau salah kawan kalau berpikir begitu, percayalah setiap orang di dunia ini mempunyai medan perang nya sendiri dalam hati dan pikirannya. tidak ada manusia yang terlepas dari ujian, karna ujian adalah fitrah manusia agar menjadi lebih baik, agar mau belajar dari kesalahan, karna hanya seorang pemenang sejati lah yang akan lolos dari ujian ini dan memperolah hadiah, ketenangan hidup dan pikiran. bukan harta.

agar berpikir positif terhadap hidup memang susah. tidak semudah mengatakannya, karna itu tadi kita selalu membandingkan apa yang kita punya dengan orang lain di atas kita. seharusnya tidak begitu, agar lebih bersyukur dan menghargai setiap jengkal langkah hidup yang kita punya sekarang, sering-seringlah menengok ke bawah. ini akan membantu kita untuk berfikir positif, menyadarkan kita kalau ternyata masih banyak saudara-saudara kita yang hidup lebih tidak berkecukupan dengan apa yang telah kita punya selama ini, dan kita tetap saja selalu merasa kurang.

untuk membuat diri kita lebih termotivasi atas semua kegagalan yang kita alami, yakinilah satu hal ini. ketika orang lain lebih berhasil dari kita katakan pada diri kita sendiri, kalau mereka bangun lebih pagi dari kita, bekerja lebih keras dari kita, berdoa lebih sering dari kita, berkeringat lebih banyak dari kita. pada intinya effort atau usaha yang dilakukan seseorang untuk menggapai apa yang diinginkan nya itulah yang menjadi tolak ukurnya, karna usaha dan proses tidak akan menghianati. kalau seseorang itu berhasil mendapatkan apa yang menjadi tujuan dalam hidupnya, ya berarti dia layak mendapat itu, dia telah bekerja keras untuk itu. sedangkan kita yang masih belum berhasil, berarti usaha kita kurang keras, doa kita kurang panjang dan tulus, dan yang pasti apa yang kita berikan untuk sampai ke tujuan yang tetapkan, belum sebanyak orang yang telah berhasil tadi. ia telah mengorbankan segalanya, sedangkan kita, masih hitung-hitungan dengan Tuhan.

sakit memang, tapi bagi mereka yang tak mudah menyerah itu hanyalah medan perang baru yang harus dimenangi, sebuah arena baru untuk menunjukkan kepada dunia kalau diri kita layak untuk menjadi pemenang. masalahnya hanya satu, maukah kita untuk bangkit kembali dari keterpurukan? mengangkat senjata dan bertempur lagi, lagi dan lagi? atau kita tetap pada sifat buruk sangka terhadap Tuhan kalau Tuhan itu tidak adil,?

tak ada yang bilang kalau hidup ini akan berjalan MUDAH. TAPI ALLAH BILANG KALAU DIA BERSAMA ORANG-ORANG YANG SABAR. sabar untuk selalu berusaha, untuk selalu berprasangka baik terhadap skenario Tuhan, bersabar untuk selalu istiqomah pada nilai-nilai kebaikan. 
dan selanjutnya kita tinggal menunggu hasil dari doa dan kerja keras yang telah kita lakukan tadi bertarung diatas, menungggu jawaban termanis dari Allah untuk hambanya yang masih berjuang..





Comments

Popular posts from this blog

pemahaman etika menurut Aristoteles dan Immanuel Kant

MENURUT ARISTOTELES Etika adalah Ilmu yang membahas perbuatan baik dan perbuatan buruk manusia sejauh yang dapat dipahami oleh pikiran manusia. Istilah lain yang iden¬tik dengan etika, yaitu: • Susila (Sanskerta), lebih menunjukkan kepada dasar-dasar, prinsip, aturan hidup (sila) yang lebih baik (su). • Akhlak (Arab), berarti moral, dan etika berarti ilmu akhlak. Filsuf Aristoteles, dalam bukunya Etika Nikomacheia, menjelas¬kan tentang pembahasan Etika, sebagai berikut: • Terminius Techicus, Pengertian etika dalam hal ini adalah, etika dipelajari untuk ilmu pengetahuan yang mempelajari masalah perbuatan atau tindakan manusia. • Manner dan Custom, Membahas etika yang berkaitan dengan tata cara dan kebiasaan (adat) yang melekat dalam kodrat manusia (In herent in human nature) yang terikat dengan pengertian “baik dan buruk” suatu tingkah laku atau perbuatan manusia. Pengertian dan definisi Etika dari para filsuf atau ahli berbeda dalam pokok perhatiannya; antara lain:

Pendidikan Tidak Membuat Seseorang Menjadi Kaya

Pendidikan yang tinggi tidak membuat seseorang menjadi kaya, kerja keras dan usaha iya. Pendidikan hanya membuka perspektif baru yang lebih luas terhadap seseorang, memberi nya lensa baru, kacamata yang lebih beragam, berbeda dan lebih berwarna dalam memandang dan memaknai kehidupan. Kehidupan setelah menempuh pendidikan, adalah fase dimana seseorang sadar kalau dirinya tak disiapkan untuk menghasilkan uang, karna memang bukan itu tujuan dari sebuah pendidikan. Kita semua menyadari kalau pendidikan dinegeri ini mulai dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi materi pembelajaran utamanya masih hanya berupa teori minim eksekusi atau praktek. Alhasil siswa yang dihasilkan hanya pintar bicara tapi minim aksi nyata. Konsep pemikiran buah dari pendidikan yang tinggi kalau hanya untuk mendapatkan materi sebanyak-banyaknya harus segera diubah, karna materi sebagai sebuah tujuan sangat kecil nilainya dan tidak bisa dibandingkan dengan ilmu pengetahuan yang didapat. Ilmu tidak bisa dibandi

Self Reflection

Setelah sekian lama bergulat dengan perasaan gak jelas, entah bersalah, tidak peduli, apatis atau apa namanya saya sendiri kesulitan menemukan kata yang tepat menggambarkan perasaan ini. yang pasti, gak ada yang salah dengan pemikiran saya selama ini, tentang tulisan-tulisan yang telah saya post di blog sederhana ini, semuanya (hampir 98%) hasil pemikiran saya sendiri. Plus yang membuat saya terhenti untuk sementara adalah pergulatan batin yang bagi saya adalah medan peperangan yang seakan tak akan pernah bisa saya menangi. Berkomunikasi pada alam bawah sadar sendiri adalah salah satu pertanda kecerdasan seseorang (katanya hehe), tapi bagaimana kalau pemikiran itu menjadi sebuah perangkap, atau bahkan penjara yang mengungkung kebebasan berpikir mu dan kau menjadi kerdil sejak dalam pikiran sendiri. Pada intinya saya menjadi semakin realistis (klise memang), dikarenakan hidup (realitas) meng-KO- saya keras sekali sampai menghujam ke bumi, menyadarkan saya kalau hidup tidak seperti y