Di jalan itu, sepi
dan tak ada orang peduli
Kau berdiri,
berjalan, berkendara didepanku
Tanpa banyak bicara,
seperti biasanya.
Kau hanya menunjukkan
bagaimana sesuatu itu harus dikerjakan, sekarang itu juga, kau pengajarku tanpa
batas
Orang tak pernah tau
siapa dan bagaimana dirimu
Karna kau tak pernah
memperlihatkannya, dan memang begitulah seharusnya
Baju yang menandakan
“kebesaran” seseorang dengan mudah bisa kau dapat
Tapi kau memilih tak
mengenakannya
Baju lama, bekas,
menjadi identitas sejati dirimu, sampai habis seluruh harimu tetap kau kenakan
itu
Hanya diriku dan
‘Dia’ yang tau betapa bersih dan wangi manusia didalam pakaian sederhana itu
Kaulah orang yang
mengajarkan arti kehidupan dengan jalan kesederhanaan
Berbagi dan berbuat
baik tanpa pamrih
Tetap lurus dijalan
mu sendiri, tanpa mempedulikan orang lain yang berbisik
Dan tak akan ada yang
pernah bisa menggantikanmu di sini
Guru dan ayah terbaik
bagi seluruh anak-anakmu
Kau ajarkan kami
kebajikan dengan diammu
Kau ajarkan kami jalan
menuju Allah dengan keistiqomahanmu
Tak akan pernah cukup
jutaan kata yang kurangkai untuk menggambarkan betapa aku BANGGA dilahirkan
atas namamu
Dan tak akan pernah
cukup pula kalimat yang menggambarkan betapa tidak ada orang SEBAIK dirimu
Bukan hanya bagi
keluargamu, tapi orang-orang disekelilingmu
Kehilanganmu sungguh merupakan ujian,
sekaligus pembelajaran yang kembali
mengingatkanku tentang arti hidup yang sebenarnya
Ku akan kembali,
melanjutkan jalan yang sudah kau bangun
Tuntunlah anakmu ini
dari surga dimana sekarang kau telah bersama Allah yang selalu kau agungkan
ketika masih di dunia.
Comments
Post a Comment