Kalau kata eksis itu selalu identik
dengan ketenaran, artis/selebritis, glamou/luxurious, dan semacamnya. Tapi
justru yang terjadi pada polisi-polisi yang ramai diperbincangkan belakangan
ini justru kebalikannya.
Mereka seketika eksis ketika kelakuannya,
buah dari perbuatannya itu entah disengaja ataupun tidak beredar luas di dunia
maya dan menjadi konsumsi oleh masyarakat luas. Dan yang sangat disayangkan
yang beredar luas itu malah kelakuan tidak patut dan sangat bertolak belakang
dengan pangkat dan jabatan yang mereka emban sebagai aparat yang menjadi
panutan masyarakat, seharusnya.
Ya, mulai dari foto-foto tidak
senonoh/bugil, aksi kekerasan, mabuk, sampai aksi pemerasan mereka para polisi
ini saat ini telah menjadi sorotan banyak media massa baik televisi, surat
kabar, dan internet seperti youtube dan media sosial.
Aparat kepolisian yang seharusnya pos
nya itu letaknya di garda terdepan dalam melayani, mengayomi, memberikan rasa
aman terhadap masyarakat yang menjadi kewajibannya, justru semakin hari semakin
menunjukkan keegoisannya, bagaimana sebenarnya mereka mengapresiasikan
tanggung jawab itu dengan cara yang sangat bodoh dan memalukan, tidak hanya
institusi tempatnya bernaung, tapi juga wajah aparat keamanan indonesia dari
segala kelompok menjadi korbannya.
Arogansi, superioritas, selalu saja mereka
tunjukkan, mabuk di tempat umum, sampai melakukan pemerasan pada masyarakat
sipil yang melanggar peraturan, ini sudah sangat kelewatan dan hanya menambah
borok di wajah kepolisian negeri ini, yang ironisnya baru mengalami pergantian
dipucuk kepemimpinannya beberapa hari yang lalu.
Penulis kira bapak polisi yang
terhormat diatas sana tidaklah bodoh untuk membiarkan saja situasi yang sudah
masuk level gawat ini begitu saja semakin menjadi polemik dan seperti arus
banjir yang semakin meluas, hanya akan membentuk opini masyarakat “lagi” pada
ketidakpercayaan mereka akan kinerja aparat kepolisian yang semakin hari koq
semakin banyak pemberitaan negatif nya dibanding prestasi yang seharusnya menjadi
tujuan setiap petugas dimanapun dinegeri ini.
Kasus-kasus Ini jelas merupakan
pelanggaran kode etik tingkat berat apabila benar terbukti. Dan menimbang
impact nya yang sungguh domino pada institusi polri maka dibutuhkan dengan
segera ketegasan dari pejabat-pejabat di tubuh polri agar memberikan sangsi yang menimbulkan efek
jera dan menjadi pelajaran bagi satuan polisi lainnya, dan sangatlah
diapresiasi apabila sangsi itu berdampak jangka panjang karna yang sedang kita
bahas saat ini yaitu mengenai credibilty dan citra polisi di mata rakyat
indonesia secara keseluruhan.
Ini bisa jadi merupakan momentum yang
pas bagi kapolri yang baru, untuk menunjukkan keseriusannya dalam membenahi
polri mulai dari akarnya sampai kepucuknya yang selalu saja penuh sensasi, tentu
kita tidak lupa dengan kasus simulator sim bukan??? . J
Apabila kapolri yang baru ingin
menunjukkan pada masyarakat revolusi sebenarnya di tubuh kepolisian inilah
waktu yang tepat. tunjukkan ketegasan anda bapak kapolri yang terhormat, jangan
hanya berani menghukum warganya yang melanggar dijalanan, tapi hukum juga
anggota anda yang tidak hanya melanggar aturan seragam yang dia kenakan tapi
juga telah melanggar sumpah yang telah dia ucapkan sebagai abdi negara dan
rakyat tanah air beta!!!
Comments
Post a Comment