BIOGRAFI
JOHN
LENNON (Working Class Hero)
Mempunyai nama asli yaitu, John Winston
Lennon. Dia lahir pada 9 Oktober 1940 di Liverpool Inggris. Ibunya bernama
Julia Stanley, dan ayahnya adalah Alfred Lennon, seorang pelaut yang sering
bepergian n jarang kembali ke liverpool. Sang ayah pun tidak hadir ketika
Lennon lahir. Konon, Lennon lahir pada malam ketika Jerman menyerang Inggris
dalam Perang Dunia II.
Oleh karna itulah sang ibu yang mengagumi
Perdana Menteri Inggris Winston Churchill lantas memberi nama tenganh Winston
untuk anak laki-laki nya tersbut.
Waktu terus
berjalan dan kelak Lennon akan mencetak seejarah besar dalam dunia musik, dan
diapun akan menjadi legenda. John Lennon adalah
penyanyi, pencipta lagu, Instrumental, penulis, dan aktivis politik yang
terkenal di seluruh dunia. Dia juga menjadi pemimpin dari band terpopuler
sejagat raya, yaitu THE BEATLES.
Lennon kecil hidup bersama ibunya, Julia kemudian bertemu dengan
John Dykins dan mengajak Lennon untuk tinggal bersama lelaki itu di sebuah Aparteman
kecil.
Julia yang ketika itu masih berstatus
sebagai istri Alfred Lennon, otomatis tindakannya itu mengundang gunjingan dari
para warga Liverpool . Julia mempunyai kakak
tertua bernama Mama Smith, akhirnya membawa Lennon untuk tinggal bersamanya.
Pada 1946, Alfred Lennon, ayahanda John
Lennon. Kembali ke Liverpool dan membawa Lennon untuk liburan bersama ke Blackpool . Julia dan John yang mengetahui hal tersebut
lalu menyusulnya di Blackpool . Lennon pun
kemudian di hadapkan pada dua pilihan yang sulit, untuk ikut ayah atau ibunya.
Kemudian Lennon kecil memilih ayahnya, namun ketika ibunya berbalik dan akan
pergi, Lennon kecil menangis dan menghampiri ibunya.
John Lennon
menghabiskan masa mudanya bersama keluarga Mama Smith. Sang
bibi ini mendidik Lennon secara keras dan tegas. Julia pun masih sring
mengunjungi Lennon dan begitu pula sebaliknya. Pertemuan-pertemuan inilah yang
mengenalkan John pada banjo dan sedikit piano. Julia pulayang memberikan Lennon
gitarnya yang pertama. Mimi sendiri dikenal sangat skeptis terhadap kegemaran
Lennon bermain gitar. Kata Mimi, “Gitar memang baik, John, tapi kamu tidak bisa
hidup dari itu.” Setelah Lennon sukses berkarir di bidang musik,dia menghadiahi
Mimi sebuah plakat emas bertulidkan kata-kata tersebut. Pada waktu Lennon
berusia 17 tahun. Dengan mata kepalanya sendiri John Lennon menyaksikan Sang
ibu meninggal dunia tertabrak mobil di dekat rumah Mimi. disebabkan karena
kecerobohan seorang polisi yang mengendarai mobil dalam keadaan mabuk, namun si
polisi kemudian lepas dari segala tuntutan hukum. Dan itulah awal mula,
kemunculan dendam Lennon pada penguasa.
Semasa sekolahnya Lennon juga dikenal
sebagai badut di kelasnya. Di kelas dia lebih suka menggambar kartun
guru-gurunya dan melucu. Rapornya pun sangat buruk, dan akhirnya dia masuk ke
Liverpool College Of Art. Di kampus inilah dia bertemu dengan Cinthya Powell
yang kelak akan menjadi istrinya yang pertama. Sayangnya, Lennon tetap tidak
serius menempuh pendidikannya dan akhirnya dia keluar sebelum kelar kuliah.
Karir bermusik John Lennon diawali dengan
mendirikan sebuah band bernama The Quarrymen itu terjadi pada tahun 1957. Band
ini adalah band skiffle (band dengan menggunakan alat-alat rumah tangga,
yang saat itu sedang menjadi tren di Liverpool) dan anggotanya adalah Lennon
dan teman-temannya di Quarry
Bank Grammar
School . Pada 6 juli 1957, Quarrymen tampil dalam
sebuah acaradi Gereja St.
John, Wolton. Di acara inilah Lennon pertama kalinya bertemu dengan Paul
McCartney yang saat itu menonton penampilan Quarrymen. McCartney pun mengagumi
penampilan band tersebut dan kemudian bersama temannya yang juga teman Lennon
yaitu Ivan Vaughan, menghampiri Quarrymen di belakang panggung.
Tak lama setelah itu McCartney bergabung
dengan Quarrymen. Lennon dan McCartney menjadi sangat dekat dan sering terlihat
bersama. Keduanya merasa senasib karena sama-sama kehilangan ibu kandung
mereka. Pada usia 15 tahun, McCartney memang sudah kehilangan ibunya yang
meniggal karena penyakit kanker.
Tak lama setelah itu mereka berdua sudah mullai menulis lagu bersama
maupun sendiri-sendiri. Salah satu lagu yang di hasilkan pada masa-masa ini
adalah hello little girl yang kemudian menjadi hit oleh The
Fourmoust pada tahun 1960-an.
Suatu waktu McCartney memperkenalkan
temannya yang setahun lebih muda darinya, George Harrison, kepada Lennon. Harrison yang piawai bermain gitar pun bergabung dengan
Quarrymen. Harrison yang saat itu masih
terlalu muda sempat membuat Lennon keberatan untuk menerimanya dalam The
Quarrymen, namun karena dibujuk oleh McCartney akhirnya Lennon pun setuju.
Bergabungnya Harrison disusul oleh Stuart Sutcliffe, sahabat Lennon di sekolah
seni, yang menjadi pemain gitar bas. Sutcliffe sendiri sebenarnya tidak bisa
bermain bas, namun bersikerasa untuk mengajaknya ikut dengan Quarrymen.
Quarrymen pertamakali merekam suara mereka
dalam lagu that’ll be the day milik Buddy Holly dan in spite of All
The Danger, sebuah karya instrumental dari McCartney dan Harrison. Kedua
lagu ini, bersama lagu-lagu yang belum dirilis sebelumnya kemudian di masukkan dalam album Anthology
yang dirilis secara resmi pada 1994.
Perjalanan Quarrymen tidak begitu saja tanpa
hambatan, The Quarrymen beberapa kali mengganti nama band, begitupun dengan
para personelnya. Mereka lantas memilih The Beatles, nama yang konon di temukan
oleh John Lennon. Mereka juga lantas mempunyai manajer bernama Allan Williams
yang pada tahun 1960 berhasil mendapatkan kontrak dengan sebuah klub di
Hamburg, Jerman.
The Beatles yang beranggotakan John Lennon,
Paul McCartney, George Harrison, Stuart Sutcliffe, dan Pete Best kemudian
memulai petualangannya ke Hamburg .
Best adalah drummer mereka saat itu. Di Hamburg, The Beatles tampil setiap
malamdi klub malam yang kotor, dan tinggal seperti pengamen di senuah
penginapan kecil di dekatnya. Namun dengan alasan George Harrison yang masih
kecil untuk bekerjadisana, The Beatles di deportasi dari Hamburg . Sekembalinya ke Liverpool ,
mereka kemudian tampil di Cavern Club. Pada Nopember 1961, untuk pertama
kalinya Brian Epstein menyaksikan penampilan The Beatles di klub
tersebut.epstein merupakan pemilik toko musik NEMS di Liverpool yang mengenal
The Beatles karena seorang pelanggannya menanyakan rekaman my Bonnie
yang di rekam band ini bersama Tony Sheridan. Epstein yang terpesona melihat
penampilan The Beatles lantas menjdi manajer band ini. Epstein pula yang
menawarkan tape demo The Beatles ke studio-studio rekaman, dan berulang
kali do tolak seperti di Decca Records. Setelah agak lama mereka mencoba
menawarkan tape demo nya, akhirnya The Beatles di terima di Parlopone
Records, label yang masih di bawah naungan EMI. Produsernya bernama George
Martins memberikan syarat kepada mereka agar mengganti drummer mereka, Pete
Best, yang dianggap kurang berkompeten. Best pun di ganti posisinya oleh Richard
Starkey a.k.a Ringo Starr, merupakan drummer asal Liverpool
yang sebelumnya bergabung dengan Rory Storm dan The Hurricanes. Tak lama
setelah itu The Beatles meluncurkan singel Love Me Do yang langsung
mencapai nomor 17 di tangga lagu Inggris. Singel mereka yang kedua, Please Please Me, lalu menjadi seingel pertama
mereka yang mencapai peringkat teratas di tangga lagu.
Tak berhenti sampai di situ. Nyaris semua
singel mereka mencapai peringkat teratas di tangga lagu Inggris, namun I
Wanna Hold Your Hand (1964) adalh singel pertama yang berhasil menembus
industri musik Amerika, sekaligus mengawali apa yang kemudian di sebut “British
Invasion”. Sejak saat itulah musik The Beatles tersebar ke seluruh dunia,
meraih sukses di mana-mana, terkenal di setiap penjuru dunia. Konser mereka tak
pernah sepi penonton, selalu saja di padati fans-fans fanatik yang mengejar
band ini kemana pun mereka pergi. Teriakan fans ketika meeka manggung bahkan
membuat mereka tidak dapat mendengarkan suara mereka sendiri di atas panggung.
Pada tahun 1966 mereka membuat keputusan
yang sangat mengejutkan, yaitu untuk berhanti mengadakan konser. Ada dua alasan
mengapa mereka memutuskan untuk berhenti mengadakan konser, pertama karna
begitu ributnya penonton sehingga musik mereka sendiri menjadi tidak terdengar
jelas, juga karena musik The Beatles telah sangat berkembang sehingga tidak
dapat di mainkan secara langsung dengan teknologi pertunjukkan live pada
masa itu. Keputusan mendapat respon secara luas dari seluruh dunia, publik pun
menyangsikan eksistensi dari band ini. Namun The Beatles menjawabnya dengan
album Sgt. Pepper’s Lonely Hearts Club Band (1967) yang hingga sekarang
album ini di akui banyak kalangan sebagai salah satu album terbaik sepanjang
masa.
Album ini berkaitan dengan sastra, dalam
lagu Lucy In The Sky With Diamonds, Lennon mengingat masa kecilnya dan
buku Throught the Looking Glass karya Lewiss Caroll setelah menyaksikan
lukisan putranya, Julian. Dia lalu menulis larik “With Plasticine porters
with looking glass ties” Lennon juga
melanjutkan reuni dengan Carroll dalam I am the Walrus pada album
Magical Mystery Tour (1967).
Dengan The Beatles Lennon dan Paul McCartney
menjadi pasangan pencipta lagu yang paling sukses dan berhasil hingga saat ini.
Lennon dengan sinismenya yang khas, sementara McCartney dengan Optimismenya
yang kuat. Kedua musisi penting ini saling melengkapi satu sama lain.
Setiap jalan pasti ada ujungnya, begitupun
The Beatles. Pada 1970 The Beatles bubar, namun Lennon tetap melanjutkan karir
nya sebagai penanyi solo dan sukses. Salah satu lagunya yang terkenal adalah Imagine.
Karya Lennon pasca Beatles ini bahkan kemudian menjadi himne bagi perdamaian
dunia.
Lewat film A Hard Day’s Night (1964)
Lennon menunjukkan watak pemberontak dan selera humor sinisnya, dan juga lewat
buku yang ditulisnya yaitu In His Own Write. Dia menggunakan
popularitasnya untuk mendukung kegiatannya sebagai aktivis pardamaian, seniman,
dan penulis.
Pada 1967 Epstein meninggal dunia.
Sepeninggalnya McCartney mengambil ali kepemimpinan The Beatles, Lennon pun
tidak menyukai tindakan ini, dia membenci proyek-proyek yang di pimpin
McCartney , seperti film Magical Mistery Tour dan Let It Be.
Lennon juga menjadi orang yang pertama kali melanggar kesepakatan awal The
Beatles, yaitu untuk tidak membawa istri dan pacar pada proses rekaman. Pada
proses pembuatan album White Album (1968) Lennon pun membawa Yoko Ono.
Bahkan Lennon adalah orang pertama yang menyatakan keluar dari The Beatles.
Setelah band ini bubar, perseteruan Lennon
dan McCartney terus berlanjut. Salah satunya adalah karna Lennon kesal pada
mantan rekan kerjanya itu, yang mendahuluinya dalam menyatakan bubarnya The
Beatles. Lennon, Harrison, dan Starr juga melawan McCartney di pengadilan dalam
kasus pembubaran band ini.
Setelah bubarnya The Beatles. Lennon pun
membentuk John Lennon/Plastic Ono Band. Album solo pertamanya bersama Plastic
Ono Band adalah Live Peace yang di rilis di Toronto pada 1969. lennon juga merekam tiga
singel yaitu anthem anti-perang berjudul Give Peace a Chance, Cold
Turkey, dan Instant Karma. Sementara dalam lagu God, Lennon
menuliskan orang-orang dan hal-hal yang tidak di percayainya, yang berakhir
dengan The Beatles.
Lennon kemudian merekam album Imagine(1971)
dan dengan judul yang sama pun segera menjadi anthem bagi gerakan anti-agama
dan anti-perang. Videonya pun di buat agak berbeda yaitu dengan menggunakan wardrobe
putih, piano putih, bahkan ruangan putih. George Harrison pada album ini tampil
tetap pada gitar nya, dan dalam album ini pun Lennon menulis lagu How Do You
Sleep? Sebagai serangan terhadap McCartney. Walau kemudian dia menyangkal
bahwa lagu tersebut untuk dirinya sendiri.
pada Agustus 1971 Lennon tiba di New York City , karna dia merasa bahwa di kota itu dia secara politis bisa lebih
leluasa untuk memperjuangkan cita-citanya . karna memang sebelumya gerak Lennon
di Inggris memang terbatas. Dia pun pernah menulis satir berjudul The
General Erection untuk menyindir Perdana Menteri Harold Wilson, dan ada
satu perkataannya yang sangat menggeparkan yaitu “The Beatles lebih populer
dibanding Jesus”
di New
York , Lennon segera berteman dekat dengan dua tokoh
radikal yaitu Jerry Rubin dan Abbie Hoffman yang memimpin The Youth
International Party atau Yippies.
Dua orang menjadi sangat terkenal ketika
mereka memimpin demonstrasi besar bersamaan dengan konvensi Partai Demokrat di
Chicago pada 1968. dalam rapat yang mereka laksanakan di apartemen milik
Hoffman, Rubin merumuskan yakni bagaimana Yippies menerapkan taktik ala The
Beatles dalam politik, yakni menggabungkan musik dengan kehidupan.
Tak lama Lennon pun pindah ke apartemen di
West Village, disana dia berteman dengan sosok-sosok revolusioner yakni AJ
Weberman dan Bob Dylan, juga David Peel yang di kenal sebagai tokoh kiri
radikal. John dan Yoko berkenalan dengan Dylan di sebuah toko bernama Limbo’s.
setelah perkenalan itu mereka pun langsung menjadi sahabat. Mereka merekam
sebuah album, The Pope Smokes Dope yang di rilis pada April 1972 di Apple
Records yang sebagian sahamnya dimiliki oleh Lennon.
Tujuh hari setelah konser Ten For Two untuk
mendukung pembebasan aktivis politik John Sinclair, Lennon pun tampil dalam
konser amal membantu keluarga narapidana yang tewas dalam konflik melawan
politisi di Attica AS. Sebulan setelah itu kembali bergabung
dengan demonstrasi besar di New York
yang memprotes aksi penmbakan yang dilakukan tentara Inggris di Irlandia Utara
yang dikenal dengan tragedi ‘’Bloody Sunday”
Sejak dia tiba di New York dia memang langsung menjadi bagian
dari kontra kultura sayap kiri yang bertekad melancarkan revolusi. Akibatnya,
pemerintah AS setahun kemudian berencana mendepak Lennon dari negara Paman Sam
tersebut. Setelah itu Lennon pun jadi lebih sering berurusan dengan FBI yang
tenyata banyak mengawasi setiap kegiatan yang dilakukannya ataupun memata-matai
setiap geraknya.
Buktinya adalah dengan di dapatkannya
sejumlah dokumen yang menunjukkan bahwa FBI memata-matai kegiatan Lennon pada
1971 dan 1972. dokumen itu mengindikasikan Nixon menilai Lennon akan mendukung
Senator George S. McGovern dalam pencalonan presiden melawan Nixon.
Adapun dokumen mutakhir sebanyak 10 halaman
itu berisi perincian baru mengenai hubungan Lennon dengan kelompok kiri dan
kelompok anti perang di London
pada tahun 1970-an. Tapi laporan itu tak menunjukkan bahwa pejabat pemerintah
menganggap Lennon sebagai ancaman serius. Kata Wiener, “Isi dokumen yang
dirilis hari ini adalah hal yang memalukan bagi pemerintah Amerika. Saya
kahawatir pemerintah Tony Blair akan melancarkan serangan militer terhadap
Amerika sebagai balas dendam dari dilansirnya dokumen-dokumen ini. Kini kita
dapat melihat bahwa klaim keamanan nasional oleh FBI selama 25 tahun sudah
absurd dari awal”
Di tahun 1972 pula Lennon sudah masuk ke
dalam daftar hitam pemerintah AS. Pada Februari 1972 , seorang senator dari
Partai Republik yang mewakili Negara Bagian South Carolina, Strom Thurmond,
menulis sebuah memo mengenai Lennon dan rekan-rekannya kepada Presiden Nixon.
“mereka sedang menyusun rencana untuk mengadakan konser-konser bersamaan dengan
masa kampanye di berbagai Negara Bagian. Tujuan konser itu adalah untuk
mendapatkan akses ke kampus-kampus, untuk memperjuangkan legalisasi ganja, dan
untuk merekrut orang untuk agar hadir dalam konvensi Partai Republik di San Diego . Semua kegiatan
ini akan mengakibatkan terjadinya bentrok antara mereka melawan aparat keamanan
di San Diego .
Jika visa Lennon di cabut, maka itu tindakan balasan yang strategis,” tulis
Thurmond dalam memo tersebut.kemudian memo itu dikirim kepada Jaksa Agung John
Mitchellyang meneruskannya kepada INS (Imigration And Naturalisation Service)
atau kantor imigrasi.
John Lennon mulai terlihat sebagai aktivis
anti-perang ketika merekam lagu Give Peace a Chance pada 1969, puncaknya
perang Vietnam ,
dan terus mengental hingga tahun 1972. itulah sebabnya pemerintah Nixon
bermaksud membungkamnya dengan memerintah agar dia dideportasi dari Amerika.
Salah satu dokumen mutakhir yang di ungkap FBI adalah sepucuk surat kepada John T. Minnich di Kedutaan
Besar Amerika Serikat di Inggris, yang mengabarkan Komite Internasional untuk
John dan Yoko telah dibentuk untuk menghimpun dukungan guna mendeportasi
pasangan itu. Komite tersebut bukan rahasia lagi, tapi kepala surat dan penandatangannya masih di
rahasiakan FBI.
Puncaknya adalah ketika 6 Maret 1972 kantor
Imigrasi mencabut visa Lennon dan memerintahkan agar dia dideportasi. John
Sinclair, kawan musik dan politik Lennon, mengatakan: “pemerintah jelas
melakukan semuanya untuk mengusir Lennon dari AS. Kami berharap pengusiran itu
terjadi supaya semua orang mengenal sejarah buruk Amerika. Aparat keamanan
memangn benar-benar ingin menghancurkan Lennon.”
Sekita dua tahun sebelumnya, Lennon dan Ono
mengekspresikan sikap politik mereka dengan gerakan yang lebih sureal yang
mereka sebut “Bed-In” dalam kampanye perdamaian, memasang kampanye “War Is
Over” atau mengampanyekan “Bag-Ism” sebagai sebuah upaya menjalin komunikasi
yang bebas prasangka. Lennon memang di kenal selalu bersikap keras terhadap manifesto politik apapun.
Menurutnya, ini mengikuti anjuran para intelektual. “tidak ada seorang pun yang
mau membaca manifesto-manifesto yang ditulis oleh sederet intelektual setengah
hati. Itu yang menjadi penyebab gagalnya gerakan perdamaian,” ujar Lennon.
Masalah-masalh politk telah memojokka
Lennon. Ketika Nixon terjungkal dalam Skandal Watergate, Lennon tetap bermukim
di AS dan mendapat status penduduk permanen pada 1975. Dia lantas memilih untuk
mengakhiri aktivitas politiknya. Lennon dan Ono sempat berpisah untuk beberapa
minggu. Lennon pindah ke California
dan memulai periode yang di sebutnya sebagai Lost Weekend (walaupun
sebenarnya ini berlangsung sekitar 18 minggu). Perilaku Lennon pada periode ini
sangatlah buruk dan banyak mabuk. Atas saran Ono, Lennon mengambil May Pang
sebagai asisten dan kekasihnya pada masa ini. Selama lima tahun, Lennon memisahkan diri dari Ono.
Di California, dia menjadi musisi yang sangat kreatif, dan tidak berhenti
menengga alkohol serta narkotika.
Di California Lennon merilis Mind Games
pada 1973 yang didedikasikan pada “The Plastic U.F. Ono Band”. Ini merupakan
album solo pertama Lennon yang lahir tanpa masukan dari Yoko Ono. Lagu-lagu
dalam album ini memuat nada meminta maaf kepada Yoko Ono. Sesudah Lennon juga
menulis I’m the Greatest untuk album Ringo milik Ringo Starr dan
merekam versinya sendiri dari lagu tersebut dan di masukkan dalam album John
Lennon Anthology.
Lennon kemudian
tampil sebagai tamu kejutan dalam konser Elton John di Madison Square Garden di
mana mereka menampilkan Lucy in the Sky with Diamonds, Whatever Gets You Thru
The Night, dan I Saw Her Standing There. Ini adalah penampilan konser
terakhirnya di depan audiens rock. Kebetulan Ono hadir pada konser itu dan
setelah pertemuan di belakang panggung, keduanya kembali bersama. Setelah
penampilan itu, Lennon pergi ke Florida
dan menandatangani pembubaran The Beatles secara hukum. Kemudian Lennon kembali
tinggal bersama Yoko Ono hingga kehamilan putra pertama mereka.
Penampilan musikalnya yang terakhir di hadapan publik di
lakukan oleh Lennon di ATV pada 18 April 1975. dia dia menampilkan lagu Imagine
dan Slippin’ and Slidin dari LP Rock ‘n’ Roll. Lalu dalam ulang
tahunnya yang ke-35, anak pertama dari pasangan Lennon dan Ono lahir pada 9
Oktober 1975 dan diberi nama Sean Taro Ono. Lennon lantas memilih untuk
berhenti dari bisnis musik untuk merawat putranya. Dan sempat pula tampil di
depan publik ketika Jimmy Carter dilantik menjadi presiden AS pada Januari
1977. Lennon dan Ono di undang dan ini menjadi akhir permusuhan pemerintah AS
dan sang musisi. Pada 1980 dia menulis banyak lagu ketika berlibur ke bermuda.
Dan di sana
juga dia mulai berpikir untuk merekam album baru. Dan akhirnya Lennon dan Ono
memproduksi Double Fantasy.
Dan dalam kehidupan
pribadi sang musisi, Lennon pernah menikahi dua orang perempuan yaitu Cinthya
Powell (1962) dan seniman Jepang bernama Yoko Ono (1969). Dia memiliki dua
orang anak yaitu Julian Lennon (lahir pada 1963) dan Sean Taro Ono Lennon
(lahir pada 1975). Ono adalah seniman asal Jepang yang dinikahi Lennon walau
awalnya mengaku bingung “saya pikir, ketika kami memulai hubungan pada 1967,
saya merasa takut karena dia anggota The Beatles. Saya sadar nantinya keadaan
akan berbeda dan mungkin saya tidak punya kebebasan, dan semua orang sangat
kecewa dengan kami sampai-sampai mereka mengarang-ngarang kisah.”
Ono kemudian banyak
di fitnah oleh para penggemar The Beatles sebagai perempuan yang menjadi
pemantik bubarnya band tersebut. Ono dinilai memberi pengaruh buruk terhadap
Lennon. Kata Ono, “sedikit banyak hal itu menyakitkan, tapi untungnya John
memihak saya. Dalam bayangan saya, kejadian-kejadian itu sudah terjadi lama.
Apa yang sudah terkatakan tidak lagi terlalu menyakitkan.”
Pada kesempatan
yang lain, menjelang akhir hidupnya, Lennon menunjukkan ketidaksenangannya pada
autobiogafi George Harrison yaitu I Me Mine. Menurut Ono, Lennon juga
tidak menyukai lagu-lagu McCartney seperti Yesterday, Hey Jude,
dan Let It Be lebih banyak dinyanyikan artis lain daripada lagu
yang diciptakannya.
Lennnon ditembak
mati oleh penngemarnya yang bernama Mark David Chapman di depan apartemennya di
New York ,
pada 8 Desember 1980, peristiwanya terjadi ketika Lennon memutuskan pulang dari
studio untuk melihat anak lelakinya, Sean. Dia memilih pulang daripada pergi
makan malam bersama Ono. “kami sedang pulang dari studio, dan saya bilang, ‘apa
kita makan malam saja di luar sebelum pulang? John mengatakan, ‘jangan, kita
pulang saja soalnya saya mau lihat Sean sebelum dia tidur.’ Itu yang terakhir
dia katakan, dia ingin melihat Sean. Sepertinya di tidak yakin dan was-was bisa
sampai kerumah sebelum dia (Sean) tidur,” cerita Ono. Sean sendiri sekarang
telah mengikuti jejak ayahnya dan menjadi seorang pemusik.
John Lennon
meninggal dalam usia 40 tahun. Dia memberi banyak hal kepada warga dunia:
musik, semangat perdamaian, dan keberanian. Sedikit menengok ke belakang, pada
1970-an Lennon pernah sangat terlibat dalam gerakan kelompok-kelompok kiri.
Padahal pada saat yang sama presiden Nixon sedang giat memerangi komunisme.
Lagu Imagine ciptaan Lennon yang fenomenal pun tercipta dari etos
kemanusiaannya dan telah menjadi lagu perdamaian di berbagai penjuru dunia
hingga sekarang.
Jika menyimak isi
album The Us Vs John Lennon maka dapat dilihat bahwa John Lennon adalah
aktivis sosial dengan sederet jargon-jargon perdamaian yang tentu saja
menjadikannya berada dalam lingkaran politik. Album ini berisi lagu-lagu yang
diambil dari album solo John Lennon bersama Plastic Ono Band dan dari era The
Beatles. Bahkan beberapa lagu di antaranya diambil dari era ketika Lennon aktif
melakukan protes mulai dari aksi “Bed-In” hingga pawai untuk membebaskan John
Sinclair. Album ini ingin menyoroti sepak terjang John Lennon di luar dunia
hiburan, melainkan memasuki wilayah sosial-politik.
Comments
Post a Comment