Skip to main content

Biografi John Lennon


BIOGRAFI
JOHN  LENNON    (Working Class Hero)
Mempunyai nama asli yaitu, John Winston Lennon. Dia lahir pada 9 Oktober 1940 di Liverpool Inggris. Ibunya bernama Julia Stanley, dan ayahnya adalah Alfred Lennon, seorang pelaut yang sering bepergian n jarang kembali ke liverpool. Sang ayah pun tidak hadir ketika Lennon lahir. Konon, Lennon lahir pada malam ketika Jerman menyerang Inggris dalam Perang Dunia II.
Oleh karna itulah sang ibu yang mengagumi Perdana Menteri Inggris Winston Churchill lantas memberi nama tenganh Winston untuk anak laki-laki nya tersbut.
Waktu terus berjalan dan kelak Lennon akan mencetak seejarah besar dalam dunia musik, dan diapun akan menjadi legenda. John Lennon adalah penyanyi, pencipta lagu, Instrumental, penulis, dan aktivis politik yang terkenal di seluruh dunia. Dia juga menjadi pemimpin dari band terpopuler sejagat raya, yaitu THE BEATLES.
Lennon kecil hidup bersama ibunya, Julia kemudian bertemu dengan John Dykins dan mengajak Lennon untuk tinggal bersama lelaki itu di sebuah Aparteman kecil.
Julia yang ketika itu masih berstatus sebagai istri Alfred Lennon, otomatis tindakannya itu mengundang gunjingan dari para warga Liverpool. Julia mempunyai kakak tertua bernama Mama Smith, akhirnya membawa Lennon untuk tinggal bersamanya.
Pada 1946, Alfred Lennon, ayahanda John Lennon. Kembali ke Liverpool dan membawa Lennon untuk liburan bersama ke Blackpool. Julia dan John yang mengetahui hal tersebut lalu menyusulnya di Blackpool. Lennon pun kemudian di hadapkan pada dua pilihan yang sulit, untuk ikut ayah atau ibunya. Kemudian Lennon kecil memilih ayahnya, namun ketika ibunya berbalik dan akan pergi, Lennon kecil menangis dan menghampiri ibunya.
John Lennon menghabiskan masa mudanya bersama keluarga Mama Smith. Sang bibi ini mendidik Lennon secara keras dan tegas. Julia pun masih sring mengunjungi Lennon dan begitu pula sebaliknya. Pertemuan-pertemuan inilah yang mengenalkan John pada banjo dan sedikit piano. Julia pulayang memberikan Lennon gitarnya yang pertama. Mimi sendiri dikenal sangat skeptis terhadap kegemaran Lennon bermain gitar. Kata Mimi, “Gitar memang baik, John, tapi kamu tidak bisa hidup dari itu.” Setelah Lennon sukses berkarir di bidang musik,dia menghadiahi Mimi sebuah plakat emas bertulidkan kata-kata tersebut. Pada waktu Lennon berusia 17 tahun. Dengan mata kepalanya sendiri John Lennon menyaksikan Sang ibu meninggal dunia tertabrak mobil di dekat rumah Mimi. disebabkan karena kecerobohan seorang polisi yang mengendarai mobil dalam keadaan mabuk, namun si polisi kemudian lepas dari segala tuntutan hukum. Dan itulah awal mula, kemunculan dendam Lennon pada penguasa.
Semasa sekolahnya Lennon juga dikenal sebagai badut di kelasnya. Di kelas dia lebih suka menggambar kartun guru-gurunya dan melucu. Rapornya pun sangat buruk, dan akhirnya dia masuk ke Liverpool College Of Art. Di kampus inilah dia bertemu dengan Cinthya Powell yang kelak akan menjadi istrinya yang pertama. Sayangnya, Lennon tetap tidak serius menempuh pendidikannya dan akhirnya dia keluar sebelum kelar kuliah.
Karir bermusik John Lennon diawali dengan mendirikan sebuah band bernama The Quarrymen itu terjadi pada tahun 1957. Band ini adalah band skiffle (band dengan menggunakan alat-alat rumah tangga, yang saat itu sedang menjadi tren di Liverpool) dan anggotanya adalah Lennon dan teman-temannya di Quarry Bank Grammar School. Pada 6 juli 1957, Quarrymen tampil dalam sebuah acaradi Gereja St. John, Wolton. Di acara inilah Lennon pertama kalinya bertemu dengan Paul McCartney yang saat itu menonton penampilan Quarrymen. McCartney pun mengagumi penampilan band tersebut dan kemudian bersama temannya yang juga teman Lennon yaitu Ivan Vaughan, menghampiri Quarrymen di belakang panggung.
Tak lama setelah itu McCartney bergabung dengan Quarrymen. Lennon dan McCartney menjadi sangat dekat dan sering terlihat bersama. Keduanya merasa senasib karena sama-sama kehilangan ibu kandung mereka. Pada usia 15 tahun, McCartney memang sudah kehilangan ibunya yang meniggal karena penyakit kanker.
Tak lama setelah itu mereka berdua sudah mullai menulis lagu bersama maupun sendiri-sendiri. Salah satu lagu yang di hasilkan pada masa-masa ini adalah hello little girl yang kemudian menjadi hit oleh The Fourmoust pada tahun 1960-an.
Suatu waktu McCartney memperkenalkan temannya yang setahun lebih muda darinya, George Harrison, kepada Lennon. Harrison yang piawai bermain gitar pun bergabung dengan Quarrymen. Harrison yang saat itu masih terlalu muda sempat membuat Lennon keberatan untuk menerimanya dalam The Quarrymen, namun karena dibujuk oleh McCartney akhirnya Lennon pun setuju. Bergabungnya Harrison disusul oleh Stuart Sutcliffe, sahabat Lennon di sekolah seni, yang menjadi pemain gitar bas. Sutcliffe sendiri sebenarnya tidak bisa bermain bas, namun bersikerasa untuk mengajaknya ikut dengan Quarrymen.
Quarrymen pertamakali merekam suara mereka dalam lagu that’ll be the day milik Buddy Holly dan in spite of All The Danger, sebuah karya instrumental dari McCartney dan Harrison. Kedua lagu ini, bersama lagu-lagu yang belum dirilis sebelumnya  kemudian di masukkan dalam album Anthology yang dirilis secara resmi pada 1994.
Perjalanan Quarrymen tidak begitu saja tanpa hambatan, The Quarrymen beberapa kali mengganti nama band, begitupun dengan para personelnya. Mereka lantas memilih The Beatles, nama yang konon di temukan oleh John Lennon. Mereka juga lantas mempunyai manajer bernama Allan Williams yang pada tahun 1960 berhasil mendapatkan kontrak dengan sebuah klub di Hamburg, Jerman.
The Beatles yang beranggotakan John Lennon, Paul McCartney, George Harrison, Stuart Sutcliffe, dan Pete Best kemudian memulai petualangannya ke Hamburg. Best adalah drummer mereka saat itu. Di Hamburg, The Beatles tampil setiap malamdi klub malam yang kotor, dan tinggal seperti pengamen di senuah penginapan kecil di dekatnya. Namun dengan alasan George Harrison yang masih kecil untuk bekerjadisana, The Beatles di deportasi dari Hamburg. Sekembalinya ke Liverpool, mereka kemudian tampil di Cavern Club. Pada Nopember 1961, untuk pertama kalinya Brian Epstein menyaksikan penampilan The Beatles di klub tersebut.epstein merupakan pemilik toko musik NEMS di Liverpool yang mengenal The Beatles karena seorang pelanggannya menanyakan rekaman my Bonnie yang di rekam band ini bersama Tony Sheridan. Epstein yang terpesona melihat penampilan The Beatles lantas menjdi manajer band ini. Epstein pula yang menawarkan tape demo The Beatles ke studio-studio rekaman, dan berulang kali do tolak seperti di Decca Records. Setelah agak lama mereka mencoba menawarkan tape demo nya, akhirnya The Beatles di terima di Parlopone Records, label yang masih di bawah naungan EMI. Produsernya bernama George Martins memberikan syarat kepada mereka agar mengganti drummer mereka, Pete Best, yang dianggap kurang berkompeten. Best pun di ganti posisinya oleh Richard Starkey a.k.a Ringo Starr, merupakan drummer asal Liverpool yang sebelumnya bergabung dengan Rory Storm dan The Hurricanes. Tak lama setelah itu The Beatles meluncurkan singel Love Me Do yang langsung mencapai nomor 17 di tangga lagu Inggris. Singel mereka yang kedua, Please  Please Me, lalu menjadi seingel pertama mereka yang mencapai peringkat teratas di tangga lagu.
Tak berhenti sampai di situ. Nyaris semua singel mereka mencapai peringkat teratas di tangga lagu Inggris, namun I Wanna Hold Your Hand (1964) adalh singel pertama yang berhasil menembus industri musik Amerika, sekaligus mengawali apa yang kemudian di sebut “British Invasion”. Sejak saat itulah musik The Beatles tersebar ke seluruh dunia, meraih sukses di mana-mana, terkenal di setiap penjuru dunia. Konser mereka tak pernah sepi penonton, selalu saja di padati fans-fans fanatik yang mengejar band ini kemana pun mereka pergi. Teriakan fans ketika meeka manggung bahkan membuat mereka tidak dapat mendengarkan suara mereka sendiri di atas panggung.
Pada tahun 1966 mereka membuat keputusan yang sangat mengejutkan, yaitu untuk berhanti mengadakan konser. Ada dua alasan mengapa mereka memutuskan untuk berhenti mengadakan konser, pertama karna begitu ributnya penonton sehingga musik mereka sendiri menjadi tidak terdengar jelas, juga karena musik The Beatles telah sangat berkembang sehingga tidak dapat di mainkan secara langsung dengan teknologi pertunjukkan live pada masa itu. Keputusan mendapat respon secara luas dari seluruh dunia, publik pun menyangsikan eksistensi dari band ini. Namun The Beatles menjawabnya dengan album Sgt. Pepper’s Lonely Hearts Club Band (1967) yang hingga sekarang album ini di akui banyak kalangan sebagai salah satu album terbaik sepanjang masa.
Album ini berkaitan dengan sastra, dalam lagu Lucy In The Sky With Diamonds, Lennon mengingat masa kecilnya dan buku Throught the Looking Glass karya Lewiss Caroll setelah menyaksikan lukisan putranya, Julian. Dia lalu menulis larik “With Plasticine porters with looking glass ties”  Lennon juga melanjutkan reuni dengan Carroll dalam I am the Walrus pada album Magical Mystery Tour (1967).
Dengan The Beatles Lennon dan Paul McCartney menjadi pasangan pencipta lagu yang paling sukses dan berhasil hingga saat ini. Lennon dengan sinismenya yang khas, sementara McCartney dengan Optimismenya yang kuat. Kedua musisi penting ini saling melengkapi satu sama lain.
Setiap jalan pasti ada ujungnya, begitupun The Beatles. Pada 1970 The Beatles bubar, namun Lennon tetap melanjutkan karir nya sebagai penanyi solo dan sukses. Salah satu lagunya yang terkenal adalah Imagine. Karya Lennon pasca Beatles ini bahkan kemudian menjadi himne bagi perdamaian dunia.
Lewat film A Hard Day’s Night (1964) Lennon menunjukkan watak pemberontak dan selera humor sinisnya, dan juga lewat buku yang ditulisnya yaitu In His Own Write. Dia menggunakan popularitasnya untuk mendukung kegiatannya sebagai aktivis pardamaian, seniman, dan penulis.
Pada 1967 Epstein meninggal dunia. Sepeninggalnya McCartney mengambil ali kepemimpinan The Beatles, Lennon pun tidak menyukai tindakan ini, dia membenci proyek-proyek yang di pimpin McCartney , seperti film Magical Mistery Tour dan Let It Be. Lennon juga menjadi orang yang pertama kali melanggar kesepakatan awal The Beatles, yaitu untuk tidak membawa istri dan pacar pada proses rekaman. Pada proses pembuatan album White Album (1968) Lennon pun membawa Yoko Ono. Bahkan Lennon adalah orang pertama yang menyatakan keluar dari The Beatles.
Setelah band ini bubar, perseteruan Lennon dan McCartney terus berlanjut. Salah satunya adalah karna Lennon kesal pada mantan rekan kerjanya itu, yang mendahuluinya dalam menyatakan bubarnya The Beatles. Lennon, Harrison, dan Starr juga melawan McCartney di pengadilan dalam kasus pembubaran band ini.
Setelah bubarnya The Beatles. Lennon pun membentuk John Lennon/Plastic Ono Band. Album solo pertamanya bersama Plastic Ono Band adalah Live Peace yang di rilis di Toronto pada 1969. lennon juga merekam tiga singel yaitu anthem anti-perang berjudul Give Peace a Chance, Cold Turkey, dan Instant Karma. Sementara dalam lagu God, Lennon menuliskan orang-orang dan hal-hal yang tidak di percayainya, yang berakhir dengan The Beatles.
Lennon kemudian merekam album Imagine(1971) dan dengan judul yang sama pun segera menjadi anthem bagi gerakan anti-agama dan anti-perang. Videonya pun di buat agak berbeda yaitu dengan menggunakan wardrobe putih, piano putih, bahkan ruangan putih. George Harrison pada album ini tampil tetap pada gitar nya, dan dalam album ini pun Lennon menulis lagu How Do You Sleep? Sebagai serangan terhadap McCartney. Walau kemudian dia menyangkal bahwa lagu tersebut untuk dirinya sendiri.             
   pada Agustus 1971 Lennon tiba di New York City, karna dia merasa bahwa di kota itu dia secara politis bisa lebih leluasa untuk memperjuangkan cita-citanya . karna memang sebelumya gerak Lennon di Inggris memang terbatas. Dia pun pernah menulis satir berjudul The General Erection untuk menyindir Perdana Menteri Harold Wilson, dan ada satu perkataannya yang sangat menggeparkan yaitu “The Beatles lebih populer dibanding Jesus”
di New York, Lennon segera berteman dekat dengan dua tokoh radikal yaitu Jerry Rubin dan Abbie Hoffman yang memimpin The Youth International Party atau Yippies.
Dua orang menjadi sangat terkenal ketika mereka memimpin demonstrasi besar bersamaan dengan konvensi Partai Demokrat di Chicago pada 1968. dalam rapat yang mereka laksanakan di apartemen milik Hoffman, Rubin merumuskan yakni bagaimana Yippies menerapkan taktik ala The Beatles dalam politik, yakni menggabungkan musik dengan kehidupan.
Tak lama Lennon pun pindah ke apartemen di West Village, disana dia berteman dengan sosok-sosok revolusioner yakni AJ Weberman dan Bob Dylan, juga David Peel yang di kenal sebagai tokoh kiri radikal. John dan Yoko berkenalan dengan Dylan di sebuah toko bernama Limbo’s. setelah perkenalan itu mereka pun langsung menjadi sahabat. Mereka merekam sebuah album, The Pope Smokes Dope yang di rilis pada April 1972 di Apple Records yang sebagian sahamnya dimiliki oleh Lennon.
Tujuh hari setelah konser Ten For Two untuk mendukung pembebasan aktivis politik John Sinclair, Lennon pun tampil dalam konser amal membantu keluarga narapidana yang tewas dalam konflik melawan politisi di Attica AS. Sebulan setelah itu kembali bergabung dengan demonstrasi besar di New York yang memprotes aksi penmbakan yang dilakukan tentara Inggris di Irlandia Utara yang dikenal dengan tragedi ‘’Bloody Sunday”
Sejak dia tiba di New York dia memang langsung menjadi bagian dari kontra kultura sayap kiri yang bertekad melancarkan revolusi. Akibatnya, pemerintah AS setahun kemudian berencana mendepak Lennon dari negara Paman Sam tersebut. Setelah itu Lennon pun jadi lebih sering berurusan dengan FBI yang tenyata banyak mengawasi setiap kegiatan yang dilakukannya ataupun memata-matai setiap geraknya.
Buktinya adalah dengan di dapatkannya sejumlah dokumen yang menunjukkan bahwa FBI memata-matai kegiatan Lennon pada 1971 dan 1972. dokumen itu mengindikasikan Nixon menilai Lennon akan mendukung Senator George S. McGovern dalam pencalonan presiden melawan Nixon.
Adapun dokumen mutakhir sebanyak 10 halaman itu berisi perincian baru mengenai hubungan Lennon dengan kelompok kiri dan kelompok anti perang di London pada tahun 1970-an. Tapi laporan itu tak menunjukkan bahwa pejabat pemerintah menganggap Lennon sebagai ancaman serius. Kata Wiener, “Isi dokumen yang dirilis hari ini adalah hal yang memalukan bagi pemerintah Amerika. Saya kahawatir pemerintah Tony Blair akan melancarkan serangan militer terhadap Amerika sebagai balas dendam dari dilansirnya dokumen-dokumen ini. Kini kita dapat melihat bahwa klaim keamanan nasional oleh FBI selama 25 tahun sudah absurd dari awal”


Di tahun 1972 pula Lennon sudah masuk ke dalam daftar hitam pemerintah AS. Pada Februari 1972 , seorang senator dari Partai Republik yang mewakili Negara Bagian South Carolina, Strom Thurmond, menulis sebuah memo mengenai Lennon dan rekan-rekannya kepada Presiden Nixon. “mereka sedang menyusun rencana untuk mengadakan konser-konser bersamaan dengan masa kampanye di berbagai Negara Bagian. Tujuan konser itu adalah untuk mendapatkan akses ke kampus-kampus, untuk memperjuangkan legalisasi ganja, dan untuk merekrut orang untuk agar hadir dalam konvensi Partai Republik di San Diego. Semua kegiatan ini akan mengakibatkan terjadinya bentrok antara mereka melawan aparat keamanan di San Diego. Jika visa Lennon di cabut, maka itu tindakan balasan yang strategis,” tulis Thurmond dalam memo tersebut.kemudian memo itu dikirim kepada Jaksa Agung John Mitchellyang meneruskannya kepada INS (Imigration And Naturalisation Service) atau kantor imigrasi.
John Lennon mulai terlihat sebagai aktivis anti-perang ketika merekam lagu Give Peace a Chance pada 1969, puncaknya perang Vietnam, dan terus mengental hingga tahun 1972. itulah sebabnya pemerintah Nixon bermaksud membungkamnya dengan memerintah agar dia dideportasi dari Amerika. Salah satu dokumen mutakhir yang di ungkap FBI adalah sepucuk surat kepada John T. Minnich di Kedutaan Besar Amerika Serikat di Inggris, yang mengabarkan Komite Internasional untuk John dan Yoko telah dibentuk untuk menghimpun dukungan guna mendeportasi pasangan itu. Komite tersebut bukan rahasia lagi, tapi kepala surat dan penandatangannya masih di rahasiakan FBI.
Puncaknya adalah ketika 6 Maret 1972 kantor Imigrasi mencabut visa Lennon dan memerintahkan agar dia dideportasi. John Sinclair, kawan musik dan politik Lennon, mengatakan: “pemerintah jelas melakukan semuanya untuk mengusir Lennon dari AS. Kami berharap pengusiran itu terjadi supaya semua orang mengenal sejarah buruk Amerika. Aparat keamanan memangn benar-benar ingin menghancurkan Lennon.”
Sekita dua tahun sebelumnya, Lennon dan Ono mengekspresikan sikap politik mereka dengan gerakan yang lebih sureal yang mereka sebut “Bed-In” dalam kampanye perdamaian, memasang kampanye “War Is Over” atau mengampanyekan “Bag-Ism” sebagai sebuah upaya menjalin komunikasi yang bebas prasangka. Lennon memang di kenal selalu bersikap  keras terhadap manifesto politik apapun. Menurutnya, ini mengikuti anjuran para intelektual. “tidak ada seorang pun yang mau membaca manifesto-manifesto yang ditulis oleh sederet intelektual setengah hati. Itu yang menjadi penyebab gagalnya gerakan perdamaian,” ujar Lennon.
Masalah-masalh politk telah memojokka Lennon. Ketika Nixon terjungkal dalam Skandal Watergate, Lennon tetap bermukim di AS dan mendapat status penduduk permanen pada 1975. Dia lantas memilih untuk mengakhiri aktivitas politiknya. Lennon dan Ono sempat berpisah untuk beberapa minggu. Lennon pindah ke California dan memulai periode yang di sebutnya sebagai Lost Weekend (walaupun sebenarnya ini berlangsung sekitar 18 minggu). Perilaku Lennon pada periode ini sangatlah buruk dan banyak mabuk. Atas saran Ono, Lennon mengambil May Pang sebagai asisten dan kekasihnya pada masa ini. Selama lima tahun, Lennon memisahkan diri dari Ono. Di California, dia menjadi musisi yang sangat kreatif, dan tidak berhenti menengga alkohol serta narkotika.                             
Di California Lennon merilis Mind Games pada 1973 yang didedikasikan pada “The Plastic U.F. Ono Band”. Ini merupakan album solo pertama Lennon yang lahir tanpa masukan dari Yoko Ono. Lagu-lagu dalam album ini memuat nada meminta maaf kepada Yoko Ono. Sesudah Lennon juga menulis I’m the Greatest untuk album Ringo milik Ringo Starr dan merekam versinya sendiri dari lagu tersebut dan di masukkan dalam album John Lennon Anthology.  
          Lennon kemudian tampil sebagai tamu kejutan dalam konser Elton John di Madison Square Garden di mana mereka menampilkan Lucy in the Sky with Diamonds, Whatever Gets You Thru The Night, dan I Saw Her Standing There. Ini adalah penampilan konser terakhirnya di depan audiens rock. Kebetulan Ono hadir pada konser itu dan setelah pertemuan di belakang panggung, keduanya kembali bersama. Setelah penampilan itu, Lennon pergi ke Florida dan menandatangani pembubaran The Beatles secara hukum. Kemudian Lennon kembali tinggal bersama Yoko Ono hingga kehamilan putra pertama mereka.
            Penampilan  musikalnya yang terakhir di hadapan publik di lakukan oleh Lennon di ATV pada 18 April 1975. dia dia menampilkan lagu Imagine dan Slippin’ and Slidin dari LP Rock ‘n’ Roll. Lalu dalam ulang tahunnya yang ke-35, anak pertama dari pasangan Lennon dan Ono lahir pada 9 Oktober 1975 dan diberi nama Sean Taro Ono. Lennon lantas memilih untuk berhenti dari bisnis musik untuk merawat putranya. Dan sempat pula tampil di depan publik ketika Jimmy Carter dilantik menjadi presiden AS pada Januari 1977. Lennon dan Ono di undang dan ini menjadi akhir permusuhan pemerintah AS dan sang musisi. Pada 1980 dia menulis banyak lagu ketika berlibur ke bermuda. Dan di sana juga dia mulai berpikir untuk merekam album baru. Dan akhirnya Lennon dan Ono memproduksi Double Fantasy.
            Dan dalam kehidupan pribadi sang musisi, Lennon pernah menikahi dua orang perempuan yaitu Cinthya Powell (1962) dan seniman Jepang bernama Yoko Ono (1969). Dia memiliki dua orang anak yaitu Julian Lennon (lahir pada 1963) dan Sean Taro Ono Lennon (lahir pada 1975). Ono adalah seniman asal Jepang yang dinikahi Lennon walau awalnya mengaku bingung “saya pikir, ketika kami memulai hubungan pada 1967, saya merasa takut karena dia anggota The Beatles. Saya sadar nantinya keadaan akan berbeda dan mungkin saya tidak punya kebebasan, dan semua orang sangat kecewa dengan kami sampai-sampai mereka mengarang-ngarang kisah.”
            Ono kemudian banyak di fitnah oleh para penggemar The Beatles sebagai perempuan yang menjadi pemantik bubarnya band tersebut. Ono dinilai memberi pengaruh buruk terhadap Lennon. Kata Ono, “sedikit banyak hal itu menyakitkan, tapi untungnya John memihak saya. Dalam bayangan saya, kejadian-kejadian itu sudah terjadi lama. Apa yang sudah terkatakan tidak lagi terlalu menyakitkan.”
            Pada kesempatan yang lain, menjelang akhir hidupnya, Lennon menunjukkan ketidaksenangannya pada autobiogafi George Harrison yaitu I Me Mine. Menurut Ono, Lennon juga tidak menyukai lagu-lagu McCartney seperti Yesterday, Hey Jude, dan Let It Be lebih banyak dinyanyikan artis lain daripada lagu yang diciptakannya. 
            Lennnon ditembak mati oleh penngemarnya yang bernama Mark David Chapman di depan apartemennya di New York, pada 8 Desember 1980, peristiwanya terjadi ketika Lennon memutuskan pulang dari studio untuk melihat anak lelakinya, Sean. Dia memilih pulang daripada pergi makan malam bersama Ono. “kami sedang pulang dari studio, dan saya bilang, ‘apa kita makan malam saja di luar sebelum pulang? John mengatakan, ‘jangan, kita pulang saja soalnya saya mau lihat Sean sebelum dia tidur.’ Itu yang terakhir dia katakan, dia ingin melihat Sean. Sepertinya di tidak yakin dan was-was bisa sampai kerumah sebelum dia (Sean) tidur,” cerita Ono. Sean sendiri sekarang telah mengikuti jejak ayahnya dan menjadi seorang pemusik.
            John Lennon meninggal dalam usia 40 tahun. Dia memberi banyak hal kepada warga dunia: musik, semangat perdamaian, dan keberanian. Sedikit menengok ke belakang, pada 1970-an Lennon pernah sangat terlibat dalam gerakan kelompok-kelompok kiri. Padahal pada saat yang sama presiden Nixon sedang giat memerangi komunisme. Lagu Imagine ciptaan Lennon yang fenomenal pun tercipta dari etos kemanusiaannya dan telah menjadi lagu perdamaian di berbagai penjuru dunia hingga sekarang.
            Jika menyimak isi album The Us Vs John Lennon maka dapat dilihat bahwa John Lennon adalah aktivis sosial dengan sederet jargon-jargon perdamaian yang tentu saja menjadikannya berada dalam lingkaran politik. Album ini berisi lagu-lagu yang diambil dari album solo John Lennon bersama Plastic Ono Band dan dari era The Beatles. Bahkan beberapa lagu di antaranya diambil dari era ketika Lennon aktif melakukan protes mulai dari aksi “Bed-In” hingga pawai untuk membebaskan John Sinclair. Album ini ingin menyoroti sepak terjang John Lennon di luar dunia hiburan, melainkan memasuki wilayah sosial-politik.     

Comments

Popular posts from this blog

pemahaman etika menurut Aristoteles dan Immanuel Kant

MENURUT ARISTOTELES Etika adalah Ilmu yang membahas perbuatan baik dan perbuatan buruk manusia sejauh yang dapat dipahami oleh pikiran manusia. Istilah lain yang iden¬tik dengan etika, yaitu: • Susila (Sanskerta), lebih menunjukkan kepada dasar-dasar, prinsip, aturan hidup (sila) yang lebih baik (su). • Akhlak (Arab), berarti moral, dan etika berarti ilmu akhlak. Filsuf Aristoteles, dalam bukunya Etika Nikomacheia, menjelas¬kan tentang pembahasan Etika, sebagai berikut: • Terminius Techicus, Pengertian etika dalam hal ini adalah, etika dipelajari untuk ilmu pengetahuan yang mempelajari masalah perbuatan atau tindakan manusia. • Manner dan Custom, Membahas etika yang berkaitan dengan tata cara dan kebiasaan (adat) yang melekat dalam kodrat manusia (In herent in human nature) yang terikat dengan pengertian “baik dan buruk” suatu tingkah laku atau perbuatan manusia. Pengertian dan definisi Etika dari para filsuf atau ahli berbeda dalam pokok perhatiannya; antara lain:

Pendidikan Tidak Membuat Seseorang Menjadi Kaya

Pendidikan yang tinggi tidak membuat seseorang menjadi kaya, kerja keras dan usaha iya. Pendidikan hanya membuka perspektif baru yang lebih luas terhadap seseorang, memberi nya lensa baru, kacamata yang lebih beragam, berbeda dan lebih berwarna dalam memandang dan memaknai kehidupan. Kehidupan setelah menempuh pendidikan, adalah fase dimana seseorang sadar kalau dirinya tak disiapkan untuk menghasilkan uang, karna memang bukan itu tujuan dari sebuah pendidikan. Kita semua menyadari kalau pendidikan dinegeri ini mulai dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi materi pembelajaran utamanya masih hanya berupa teori minim eksekusi atau praktek. Alhasil siswa yang dihasilkan hanya pintar bicara tapi minim aksi nyata. Konsep pemikiran buah dari pendidikan yang tinggi kalau hanya untuk mendapatkan materi sebanyak-banyaknya harus segera diubah, karna materi sebagai sebuah tujuan sangat kecil nilainya dan tidak bisa dibandingkan dengan ilmu pengetahuan yang didapat. Ilmu tidak bisa dibandi

Self Reflection

Setelah sekian lama bergulat dengan perasaan gak jelas, entah bersalah, tidak peduli, apatis atau apa namanya saya sendiri kesulitan menemukan kata yang tepat menggambarkan perasaan ini. yang pasti, gak ada yang salah dengan pemikiran saya selama ini, tentang tulisan-tulisan yang telah saya post di blog sederhana ini, semuanya (hampir 98%) hasil pemikiran saya sendiri. Plus yang membuat saya terhenti untuk sementara adalah pergulatan batin yang bagi saya adalah medan peperangan yang seakan tak akan pernah bisa saya menangi. Berkomunikasi pada alam bawah sadar sendiri adalah salah satu pertanda kecerdasan seseorang (katanya hehe), tapi bagaimana kalau pemikiran itu menjadi sebuah perangkap, atau bahkan penjara yang mengungkung kebebasan berpikir mu dan kau menjadi kerdil sejak dalam pikiran sendiri. Pada intinya saya menjadi semakin realistis (klise memang), dikarenakan hidup (realitas) meng-KO- saya keras sekali sampai menghujam ke bumi, menyadarkan saya kalau hidup tidak seperti y