Masih
dalam lumpur yang kau injak kemarin
Si
bodoh yang bukan Cuma terjatuh
Tapi
kini menyatu dalam lumpur itu
Ia
menjadikannya harmoni
Bagian
dari ritme hidup yang ia buat sendiri
Tanpa
sadar akhirnya terstrukturisasi dalam alam bawah sadarnya
Menjadi
bagian dari dirinya.
"Kau
ditakdirkan disini, untuk ini."
Sisi
dirinya yang putus asa akhirnya meyakinkan diri.
Sampai
kapan
Mau
selalu terjebak
Dalam
pikiran, logika, yang kering motivasi
Muara
segala masalah itu
Masih
sama.
Kita
dibentuk oleh percikan ajaib di sudut jauh sana,
Cerebrum.
Disebut
sel yang menghasilkan rangsangan
Berpikir
dulu baru bertindak
Sayangnya
pikiran terlalu begerak lambat
pikir
dan angan tak lagi cukup.
Hanya
merayap meninggalkan jejak lendir di jejak jalannya
Yang
seketika hilang.
Ia
yang selalu terlambat.
Bangun.
Berdiri.
Berlari.
Kau
lebih tau dari sekedar teori
Karna
teori tak berlaku di dunia realitas
Fantasi
hanyalah selingan
Belokan
yang sekilas kau tengok
Sekilas
pula kau lupakan.
Bertindak.
Take control.
Adalah
satunya jalan.
Menuju
perubahan.
Tak
ada lain. Tak ada bukan.
Act!
Now!
Comments
Post a Comment