Sosok pahlawan dalam benak kita
adalah mereka yang dulu pernah berjuang untuk memerdekakan bangsa ini dari
penjajah, orang-orang yang mengorbankan nyawanya dengan gagah berani demi
keutuhan negeri yang dicintainya dan masa depan yang lebih baik bagi
anak-cucunya kelak. Lalu bagaimana sosok pahlawan di jaman modern seperti
sekarang?. Jaman dimana kita sudah mengecap manisnya hidup merdeka, bebas tanpa
menjadi budak bangsa asing.
Banyak bentuk-bentuk pahlawan
yang terdapat dalam diri seseorang sebenarnya yang ada disekitar kita, atau
bahkan orang yang kita kenal dan sangat dekat. Bisa orang tua kita, teman kita,
saudara dan masih banyak lagi, tinggal bagaimana kita menggolongkan mereka
masuk dalam kategori pahlawan yang mana, menurut versi kita sendiri. Karna pahlawan
itu pemahaman secara umumnya adalah orang yang rela berkorban tanpa pamrih
untuk kepentingan orang lain, bahkan terkadang sampai mengorbankan kepentingan
dirinya sendiri. Terdengar tidak asing bukan, ya orang tua kita adalah pahlawan
paling nyata dan dekat dengan kita saat ini.
Namun untuk kali ini saya
mendapati sosok pahlawan yang baru, sebenarnya tidak baru dalam artian baru
ditemukan, tapi kita saja yang terlalu sibuk hingga tak sadar kalau pahlawan-pahlawan
ini berjuang untuk kehidupan kita juga. Tanpa kita sadari sama sekali. Dan
hebatnya lagi mereka tidak koar-koar tuh, apalagi sempat ingin pencitraan
seperti pejabat-pejabat yang dikit-dikit ingin disorot kamera itu.
Mereka menyebut diri mereka aktivis.
Bisa aktivis lingkungan, aktivis anti korupsi, aktivis kemanusiaan dll. Ketika
saya menyebutkan “aktivis”, yang saya maksudkan disini adalah mereka yang turun
ke jalan, turun secara nyata berbuat sesuatu untuk mencegah, memperbaiki, memperjuangkan kerusakan,
ketidakadilan,dan ketidakharmonisan dalam hidup bermasyarakat dan bernegara
baik itu cakupan nya lokal sampai internasional yang sebenarnya apa yang
merekaperjuangkan itu dampaknya sangat luas bagi rakyat. Tapi sekali lagi,
mereka rela turun ke jalan. Mereka adalah pahlawan yang sebenarnya.
Berbuat sesuatu disini yaitu bisa
dalam bentuk aksi seperti demo, pertunjukkan teaterikal dan sebagainya. Karya,
seperti lagu, puisi, lukisan, dan masih banyak lagi. Aksi nyata dengan
bersentuhan secara langsung dengan objek yang ingin diperjuangkan juga ada,
seperti turun lapangan langsung kealam yang telah rusak, menanam pohon yang
habis ditebang perusahaan-perusahaan tak bertanggung jawab, membersihkan air
sungai dari sampah dan masih banyak lagi. Inilah yang saya maksud bentuk
tindakan nyata dari seorang pahlawan dunia modern. Aktivis namanya.
Mereka tidak menunggu dalam diam,
mereka tau ada sebuah ketidakberesan dan meluangkan waktu dan tenaganya untuk
kepentingan orang banyak. Dijaman serba individualis semacam ini sangat jarang
kita temukan orang-orang semacam ini, mereka adalah manusia-manusia pilihan
Tuhan yang ditunjuk untuk mewakili manusia lainnya yang hanya bisa diam dan
menggerutu untuk mengambil tindakan nyata. Contoh sederhana adalah mereka yang
demo menentang tirani dan kesewenang-wenangan pemerintah, berpanas-panasan,
berpeluh, tanpa dibayar. siapa yang mereka perjuangkan sampai sebegitunya?.
Jawabannya adalah KITA.
Karna dampak dari putusan
pemerintah yang sewenang-wenang dan tidak berdasarkan kepentingan rakyat sudah
pasti korbannya adalah rakyat, rakyat kelas menengah dan kebawah terutama.
Seperti maraknya penebangan liar, eksploitasi tambang, pengerukan hasil alam
dan lain sebagainya. Apabila semua kekayaan alam tadi sudah dijarah habis, yang
tersisa adalah bencana, siapa yang akan merasakan bencana itu pertama kalinya
dan paling keras merasakannya?, ya tentu saja rakyat yang tidak tahu apa-apa
tentang proyek itu. Apa kabarnya mereka yang meneken kontrak, tanda tangan, dan
menikmati hasilnya dari pengrusakan alam?. Mereka santai saja dirumah mewahnya,
orang-orang semacam itu mana tau rasanya berjuang hidup ditengah bencana.
Mereka tak ambil pusing sama sekali. Ya awalnya mereka mengatasnamakan rakyat,
setelah itu?
Para aktivis yang menuntut sebuah
pembenaran dan keadilan adalah penyeimbang dalam kehidupan yang sudah dipenuhi
oleh keserakahan ini. Kalau dibiarkan saja orang-orang itu akan terus merusak
bumi ini tanpa memikirkan akibatnya sama sekali, mereka tau konsekuensi dari
perbuatan mereka itu tapi karna hatinya sudah ditutupi oleh keuntungan materi
dan duniawi nya, mereka jadi tidak peduli, toh kalaupun nanti benar terjadi
kerusakan mereka sudah aman dan nyaman diistana mewah nan mahalnya itu. Itulah
realitas kondisi masyarakat kita saat ini. Yang susah makin susah, yang kaya
makin kaya dan serakah.
Banyak sekali kita mendapati
bentuk aktivis-aktivis jaman sekarang baik perorangan maupun yang sudah
berbentuk organisasi atau perkumpulan dengan jalan ideologis mereka
masing-masing. Biasanya perkumpulan orang semacam itu hasil swadaya masyarakat,
bisa dalam bentuk tenaga, materi maupun pemikiran saja. Mereka adalah
orang-orang yang rela menyisihkan
sebagian atau lebih dari waktu, tenaga, uang dan pikirannya untuk memikirkan
orang lain, mereka memilih untuk bertindak nyata ketika banyak orang hanya
mampu berwacana, mereka turun ke jalan ketika mayoritas orang berteriak hanya
melalui sosial media mereka turun tangan langsung memperbaiki keadaan, jadi
mereka tidak berorientasi materi apalagi politik. Sepatutnya kita sebagai
rakyat yang menjadi bagian dari kumpulan sosial masyarakat dimana menjadi salah
satu bagian penting yang diperjuangkan oleh-oleh aktivis-aktivis ini memberikan
apresiasi setinggi-tingginya, memberi penghargaan bagi mereka, dan sebaik-baiknya
pernghargaan adalah dengan ikut langsung bersama mereka turun secara nyata
untuk setidaknya berbuat mencoba memperbaiki keadaan.
Kita mengenal WWF, Greenpeace, Walhi
dan masih banyak lagi lembaga ataupun organisasi non profit yang berorientasi
lingkungan maupun kemanusiaan. Indonesia saat ini sedang berkembang menuju
negara yang keterbukaannya pada dunia luar sudah sangat luas dan besar
dampaknya pada cara pandang masyrakat Indonesia. Keinginan untuk berserikat
atau berkumpul dalam suatu perkumpulan atau kita lebih mengenal nya sebagai
Ormas, komunitas, dan kelompok-kelompok lainnya sudah sangat dirasakan
manfaatnya bagi perkembangan bangsa ini kedepan.
Karna dengan adanya tempat mereka
berkumpul dapat menjadi sarana menyalurkan ide dan kegelisahan mereka, jadilah
organisasi ataupun komunitas itu sebuah wadah yang menampung aspirasi positif
bukan hanya pemuda tapi seluruh masyarakat yang rindu akan perubahan dan
perbaikan di lingkungannya. Tak sampai disitu saja tapi juga TURUN secara nyata
ke lapangan memulai perubahan itu sendiri.
“sesungguhnya Allah SWT tidak akan merubah suatu kaum,
Sampai kaum itu merubah dirinya sendiri.”
Comments
Post a Comment