Pernah gak sih terpikir, kenapa ini terjadi pada saya? Kenapa Allah begitu tega melimpahkan cobaan ini kepada saya? Saya kan orang baik-baik, nggak banyak berbuat macam-macam, apalagi sesuatu yang dilarang oleh Nya? Kenapa sih harus saya?
Pada salah satu firman Nya, Allah berkata : aku tak akan memberikan cobaan, ujian, (utang, penyakit, asmara, ekonomi, skripsi ehem, ehem,..) kecuali hamba ku pasti bisa menghadapinya. Pasti diberikan sesuai dengan kadar kemampuan kita untuk mengatasinya. Dalam firman Nya yang lain Allah berkata : tidaklah aku menciptakan penyakit, kecuali aku menurunkan pula obat bagi nya.
Ini hanya persoalan waktu dan kesempatan saja. Karna sesungguhnya ketika Allah menimpakan kepada kita segala cobaan itu, Dia sedang mengkarantina diri kita, inti dari proses karantina itu adalah, membuat diri kita pantas dan layak untuk lulus dan menikmati hasil dari buah kesabaran, kerja keras, dan sikap kita ketika menghadapi “hadiah kecil” dari Allah tadi.
Di ayat Nya yang lain. “janganlah berputus asa dari rahmat ku (Allah)”. Perenungan yang sungguh indah.
Jalan panjang penuh belokan yang kita lalui, kerikil tajam yang melukai kaki, badai nan terjang menguras hati, hanyalah ingin memantaskan diri ini dihadapan Nya, sudahkan pantas untuk menerima nikmat Nya. Benarkah kita orang yang tepat untuk dilihat oleh Nya? Tergantung bagaimana menyikapi setiap langkah yang kita ambil, dan pada kata yang terucap, syukur ataupun dusta.
Yakinlah, Allah SWT sudah menyiapkan skenario terindah bagi saya, kita, kalian dan semuanya bagi yang bersabar dan mensyukuri setiap momen-momen tak terduga yang diberikan Nya, momen itu ya saat ini, nafas ini, waktu ini, dan hati ini,...
La tay asu mirrahmatillah,..
Comments
Post a Comment