Skip to main content

BELAJAR FILSAFAT YUK,...

kebutuhan dasar manusia itu, menurut saya adalah mengetahui siapa kita dan mengapa kita disini?

filsafat itu adalah rasa ingin tahu yang selalu ingin tahu, mempertanyakan segala yang exist di dunia ini, sesuatu yang kita lihat, jamah, dan rasakan. bahkan sebaliknya.

asas dari semua filosofi adalah rasa ingin tahu, ingin tahu akan semua hal baik itu alam maupun sampai ke dalam diri, akal dan pikiran. pencarian manusia sejak dari dulu sampai sekarang yang telah menghasilkan beribu macam penemuan mencengangkan berasal dari satu rasa dan perasaan yang sama, yaitu rasa kesal karna ketidaktahuannya. ketidaktahuan membuat manusia menghentikan langkahnya, membuatnya terhenti hanya pada satu titik, karna selanjutnya merupakan kegelapan, yang hanya bisa disibak dengan cahaya keilmuan, untuk kemudian menjadi ilmu pengetahuan. dan itu semua muncul dari reaksi indra manusia menangkap rangsangan atau stimulusnya dari luar (realitas) dan kemudian menginterpretasikannya dalam bentuk sikap, perilaku, dan pikiran.

plato percaya bahwa realitas itu terbagimenjadi dua wilayah.

satu wilayah adalah dunia indra, yang mengenainya kita hanya dapat mempunyai pengetahuan yang tidak tepat atau tidak sempurna dengan menggunakan lima indra kita. di dunia indra ini, "segala sesuatu berubah" dan tidak ada yang permanen. dalam dunia indra ini tidak ada sesuatu yang selalu ada, yang ada hanyalah segala sesuatu yang datang dan pergi.

wilayah yang lain adalah dunia ide, yang mengenainya kita dapat memiliki pengetahuan sejati dengan menggunkan akal kita. dunia ide ini tidak dapat ditangkap dengan indra, tetapi ide (atau bentuk-bentuk) itu kekal dan abadi.

kalau kamu duduk di sebuah kelas bersama tiga puluh murid lain, dan guru menanyakan kepada murid-murid warna pelangi apakah yang paling indah, barangkali dia akan mendapatkan banyak jawaban yang berlainan. tapi jika dia bertanya berapa 8 kali 3, seluruh murid__kita harap akan memberikan jawaban yang sama. sebab kini, akal yang berbicara dan akal agaknya, merupakan lawan dari "perkiraan" atau "perasaan". kita dapat mengatakan bahwa akal itu kekal dan universal justru karena ia hanya mengungkapkan keadaan-keadaan yang kekal dan universal.

pendeknya, kita hanya dapat memiliki konsepsi-konsepsi yang tidak tepat mengenai benda-benda yang kita lihat dengan indra kita. tapi kita dapat memiliki pengetahuan sejati tentang benda-benda yang kita pahami dengan akal kita. jumlah sudut dalam sebuah segitiga tetap 180 derajat sampai kiamat nanti.

19-07-2013 sekelumit dari sofies verden (dunia sophie).

kita dapat mengetahui adanya tuhan hanya dengan berjalan mengelilingi alam. kita dapat dengan mudah mengatahui bagaimana Dia mencintai tanaman dan binatang, sebab jika tidak, dia tidak akan menciptakannya. tapi infomrasi tentang tuhan itu sendiri hanya terdapat dalam kitab atau otobiografi tuhan.

Comments

Popular posts from this blog

pemahaman etika menurut Aristoteles dan Immanuel Kant

MENURUT ARISTOTELES Etika adalah Ilmu yang membahas perbuatan baik dan perbuatan buruk manusia sejauh yang dapat dipahami oleh pikiran manusia. Istilah lain yang iden¬tik dengan etika, yaitu: • Susila (Sanskerta), lebih menunjukkan kepada dasar-dasar, prinsip, aturan hidup (sila) yang lebih baik (su). • Akhlak (Arab), berarti moral, dan etika berarti ilmu akhlak. Filsuf Aristoteles, dalam bukunya Etika Nikomacheia, menjelas¬kan tentang pembahasan Etika, sebagai berikut: • Terminius Techicus, Pengertian etika dalam hal ini adalah, etika dipelajari untuk ilmu pengetahuan yang mempelajari masalah perbuatan atau tindakan manusia. • Manner dan Custom, Membahas etika yang berkaitan dengan tata cara dan kebiasaan (adat) yang melekat dalam kodrat manusia (In herent in human nature) yang terikat dengan pengertian “baik dan buruk” suatu tingkah laku atau perbuatan manusia. Pengertian dan definisi Etika dari para filsuf atau ahli berbeda dalam pokok perhatiannya; antara lain:

Pendidikan Tidak Membuat Seseorang Menjadi Kaya

Pendidikan yang tinggi tidak membuat seseorang menjadi kaya, kerja keras dan usaha iya. Pendidikan hanya membuka perspektif baru yang lebih luas terhadap seseorang, memberi nya lensa baru, kacamata yang lebih beragam, berbeda dan lebih berwarna dalam memandang dan memaknai kehidupan. Kehidupan setelah menempuh pendidikan, adalah fase dimana seseorang sadar kalau dirinya tak disiapkan untuk menghasilkan uang, karna memang bukan itu tujuan dari sebuah pendidikan. Kita semua menyadari kalau pendidikan dinegeri ini mulai dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi materi pembelajaran utamanya masih hanya berupa teori minim eksekusi atau praktek. Alhasil siswa yang dihasilkan hanya pintar bicara tapi minim aksi nyata. Konsep pemikiran buah dari pendidikan yang tinggi kalau hanya untuk mendapatkan materi sebanyak-banyaknya harus segera diubah, karna materi sebagai sebuah tujuan sangat kecil nilainya dan tidak bisa dibandingkan dengan ilmu pengetahuan yang didapat. Ilmu tidak bisa dibandi

HIDUP DIATAS STIGMA (puisi essay)

Tak pantaskah aku hidup selayaknya mereka? Tak bisakah aku bermain selayaknya anak biasa? Tak ada lagikah bagiku kesempatan untuk menuliskan cita-cita tanpa embel-embel pembangkangan dibelakangnya? Tak adakah harapan bagiku menjalani sisa hidup tanpa stigma atas dosa masa lalu ayah ibuku yang tak sepenuhnya mereka kerjakan? Inikah garis hidup yang engkau gariskan Tuhan, pada seorang gadis kecil tak tahu apa-apa dan tak tau arah mengadu kemana? PROLOG Gadis kecil itu tak tahu apa-apa Ditinggal ayah dan bundanya entah kemana Orang bilang diasingkan atau dilenyapkan Sungguh dua kata asing baginya dan semakin membingungkan saja Berjalan sendiri mengarungi hidup Tanpa punya tempat mengadu dan menyandarkan bahu kecil dan tubuh kurusnya Si gadis kecil dengan mimpi besar Seolah berjalan sendiri tanpa harapan Diana namanya. Ya, hanya diana saja Tanpa embel-embel nama belakang Apalagi bin dan binti yang menandakan kalau dia punya orang tua Setiap k