dibalik peristiwa kerusuhan massal yang terjadi di beberapa negara belakangan ini ada cerita unik yang terselip di balik peristiwa bersejarah, berdarah-darah, dan berkelanjutan itu, sebuah fenomena yang tak banyak orang tau dan menyadarinya, tapi merupakan hasil dari sebuah perencanaan serba matang dan terorganisir dari sebuah kelompok corporate media massa. yaitu tidak ditayangkannya kejadian itu di televisi-televisi nasional negara bersangkutan karna ditakutkan akan menarik simpati banyak masyarakat lain dan malah menimbulkan gelombang unjuk rasa yang semakin besar dan semakin menjurus kearah yang anarkis dan uncontroll.
banyak pihak yang tidak ingin peristiwa itu disaksikan banyak orang, makanya mereka menggunakan kuasanya pada media massa agar tidak menyiarkannya sebagai sebuah informasi kepada publik melainkan mengangkatnya sebagai sebuah tindakan anarki dari sekelompok masyarakat brutal yang memperjuangkan nasib nya dengan cara yang tidak beradab, menghancurkan sarana publik bahkan dengan menyakiti sesamanya.
televisi yang seharusnya meneruskan dan menyampaikan berita yang sebenar-benarnya kepada masyarakat telah berubah sebagai media propaganda yang bentuk informasinya telah dibentuk sedemikian rupa agar memihak dan condong pada suatu kepentingan sekelompok orang. dan pada akhirnya mengarahkan pemikiran pemirsa pada suatu opini sebagai hasil dari usaha pembentukan citra. ini menunjukkan betapa media massa dewasa ini sudah semakin tidak berdaya menghadapi tangan-tangan "tuhan" yang ada dalam dirinya sendiri.
the revolution will not be televised!!!
Comments
Post a Comment