Skip to main content

REGRET


So Regret
I realized,. Ini bukan diriku sekali, menyesal, kata yang paling tidak aku suka. Menyesal berarti : ketidak matangan, pilihan yang salah, dan mengutuk diri sebodoh-bodohnya. Aku teringat pada sebuah buku yang bagus sekali berjudul “hidup ini terdiri dari pilihan-pilihan kecil yang menentukan hidup kita kedepan”. Pertama kali membaca judul buku nya saja aku langsung setuju. Setiap hari, setiap waktu bahkan setiap detik kita dihadapkan pada pilihan-pilihan mau tidak mau, mulai dari yang paling kecil dan sederhana sampai yang besar dan sangat menentukan menurut benak kita sendiri, karna pada hakekatnya tidak ada yang mengetahui secuil pun rahasia dibalik esok hari.
Keputusan telah diambil, rencana telah dimatangkan, tanggal telah ditentukan. Dan aku tidak bisa berbuat apa-apa hanya keputusan untuk mengakhiri semuanya. Bodoh sekali kenapa aku terjebak dalam kubangan perasaan yang seperti ini, sangat tidak diharapkan.  Tapi sementara perasaan seakan stagnan namun kehidupan dunia atas sana terus berjalan, bumi tetap berputar sesuai porosnya, bulan masih mengelilingi bumi, matahari masih menyinari alam semesta, dan aku masih disini, ya disini tidak kemana-mana.

Ekspektasi dan harapan adalah hal ter-megical yang dimiliki manusia. Dengan perasaan yang bahkan tidak ada bentuknya itu, manusia masih bertahan sampai sekarang, mulai dari gaya hidup nomaden, berburu, bahkan sampai kanibalism, toh akhirnya kita hadir juga disini. Menjadi saksi semakin rentanya bumi oleh akibat dari tangan manusia sendiri, keserakahan, ketidakpuasan, nafsu kebinatangan menjadi sebabnya. Satu lagi dari beribu perasaan manusia pemberian juga berkah dari pencipta alam ini, tapi tetap it’s magic. Keinginan manusia untuk bertahan hidup dan meneruskan keberlangsungan hidupnya merupakan contoh luapan perasaan yang telah menjadi perilaku, dan bertahan hingga kini.
Allah sebenarnya telah menyatakan bahwasannya sikap keputusasaan itu tidak perlu adanya, karna kasih sayang Allah akan selalu ada. Sikap inilah yang mendasari tumbuhnya harapan dan keinginan manusia untuk membina hubungan baik dan menatap kehidupan dengan perasaan senang. Penyesalan hanya segelintir dari panjangnya jarak tempuh yang akan kita tempuh di bumi ini, sebuah persimpangan jalan yang meminta kita untuk menengok kesekitar sejenak, belokan buntu yang mengingatkan kita tidak ada yang pasti didepan sana, dan jalan lurus didepan yang seakan tak berujung yang bermakna hanya harapan lah pegangan untuk menghadapi semua ketidakpastian.

Comments

Popular posts from this blog

pemahaman etika menurut Aristoteles dan Immanuel Kant

MENURUT ARISTOTELES Etika adalah Ilmu yang membahas perbuatan baik dan perbuatan buruk manusia sejauh yang dapat dipahami oleh pikiran manusia. Istilah lain yang iden¬tik dengan etika, yaitu: • Susila (Sanskerta), lebih menunjukkan kepada dasar-dasar, prinsip, aturan hidup (sila) yang lebih baik (su). • Akhlak (Arab), berarti moral, dan etika berarti ilmu akhlak. Filsuf Aristoteles, dalam bukunya Etika Nikomacheia, menjelas¬kan tentang pembahasan Etika, sebagai berikut: • Terminius Techicus, Pengertian etika dalam hal ini adalah, etika dipelajari untuk ilmu pengetahuan yang mempelajari masalah perbuatan atau tindakan manusia. • Manner dan Custom, Membahas etika yang berkaitan dengan tata cara dan kebiasaan (adat) yang melekat dalam kodrat manusia (In herent in human nature) yang terikat dengan pengertian “baik dan buruk” suatu tingkah laku atau perbuatan manusia. Pengertian dan definisi Etika dari para filsuf atau ahli berbeda dalam pokok perhatiannya; antara lain:

Pendidikan Tidak Membuat Seseorang Menjadi Kaya

Pendidikan yang tinggi tidak membuat seseorang menjadi kaya, kerja keras dan usaha iya. Pendidikan hanya membuka perspektif baru yang lebih luas terhadap seseorang, memberi nya lensa baru, kacamata yang lebih beragam, berbeda dan lebih berwarna dalam memandang dan memaknai kehidupan. Kehidupan setelah menempuh pendidikan, adalah fase dimana seseorang sadar kalau dirinya tak disiapkan untuk menghasilkan uang, karna memang bukan itu tujuan dari sebuah pendidikan. Kita semua menyadari kalau pendidikan dinegeri ini mulai dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi materi pembelajaran utamanya masih hanya berupa teori minim eksekusi atau praktek. Alhasil siswa yang dihasilkan hanya pintar bicara tapi minim aksi nyata. Konsep pemikiran buah dari pendidikan yang tinggi kalau hanya untuk mendapatkan materi sebanyak-banyaknya harus segera diubah, karna materi sebagai sebuah tujuan sangat kecil nilainya dan tidak bisa dibandingkan dengan ilmu pengetahuan yang didapat. Ilmu tidak bisa dibandi

Self Reflection

Setelah sekian lama bergulat dengan perasaan gak jelas, entah bersalah, tidak peduli, apatis atau apa namanya saya sendiri kesulitan menemukan kata yang tepat menggambarkan perasaan ini. yang pasti, gak ada yang salah dengan pemikiran saya selama ini, tentang tulisan-tulisan yang telah saya post di blog sederhana ini, semuanya (hampir 98%) hasil pemikiran saya sendiri. Plus yang membuat saya terhenti untuk sementara adalah pergulatan batin yang bagi saya adalah medan peperangan yang seakan tak akan pernah bisa saya menangi. Berkomunikasi pada alam bawah sadar sendiri adalah salah satu pertanda kecerdasan seseorang (katanya hehe), tapi bagaimana kalau pemikiran itu menjadi sebuah perangkap, atau bahkan penjara yang mengungkung kebebasan berpikir mu dan kau menjadi kerdil sejak dalam pikiran sendiri. Pada intinya saya menjadi semakin realistis (klise memang), dikarenakan hidup (realitas) meng-KO- saya keras sekali sampai menghujam ke bumi, menyadarkan saya kalau hidup tidak seperti y