Skip to main content

MAY DAY. perjuangan kelas pekerja melawan kapitalisme


MAY DAY, SEREMONIAL BELAKA???
Tepat pada hari ini berjuta-juta orang yang mengatasnamakan diri mereka sebagai serikat buruh turun serentak ke jalan, menghadap kepada penguasanya, dengan satu tujuan meminta sebuah keadilan. Keadilan itu berupa jaminan kesejahteraan hidup berupa tunjangan-tunjangan dari tempat mereka bekerja dan menggantungkan hidupnya. Dapat berupa tunjangan kesehatan, pendidikan, hari tua dll. Dan yang akhir-akhir ini seakan menjadi wacana serentak seluruh buruh di indonesia khususnya, penghapusan sistem oursourching (sistem kerja kontrak) yang masih diberlakukan di beberapa perusahaan.

1 mei di ditetapkan sebagai hari buruh sedunia sejak sekitar 250 ribu buruh melakukan demonstrasi besar pada tahun 1886 di Amerika. menurut Rosa Luxemburg (1894), demonstrasi menuntut pengurangan jam kerja menjadi 8 jam perhari tersebut sebenarnya diinsipirasikan oleh demonstrasi serupa yang terjadi sebelumnya di Australia pada tahun 1856.  Berawal dari keinginan para pekerja  yang ingin mendapatkan jaminan hidup layak dan pengurangan jam kerja dari 12 sampai 16 jam perhari  menjadi 8 jam di Amerika, mereka melakukan demo besar-besaran selama hampir 2 minggu sehingga terhimpun massa yang sangat besar di tanggal 1 mei 1886. Buruh sendiri merupakan sebutan bagi para pekerja apapun itu baik sebagai karyawan di perkantoran ataupun pekerja kasar di pabrik-pabrik. Namun di kultur Indonesia buruh lebih identik dengan para pekerja kasar yang menggunakan otot-ototnya di pabrik atau perusahaan, sedangkan bagi yang bekerja dengan otaknya disebut karyawan. Buruh dibagi atas 2 klasifikasi besar = buruh profesional-biasa disebut buruh kerah putih, menggunakan tenaga otak dalam bekerja. Buruh kasar-biasa disebut buruh kerah biru, menggunakan tenaga otot dalam bekerja.
May day setiap tahunnya diperingati oleh banyak negara di dunia, dan kurang lebih tuntutan para buruh pun sama, yaitu menuntut kesejahteraan, dengan bentuk yang kurang lebih sama pula. Tapi acara tahunan ini akankah hanya akan menjadi acara tahunan saja, seperti memperingati hari kemerdekaan dan tahun baru tanpa ada perubahan yang sebenar-benarnya diperjuangkan. Perubahan sistem dan aturan baik itu dari pemerintah dan dari perusahaan yang bersangkutan merupakan tujuan utamanya, perubahan menuju keberpihakan pada mereka, para pekerja. Bukan lagi peraturan yang seakan menempatkan mereka sebagai budak para penguasa dan pemilik modal (perusahaan) untuk memenuhi standar pencapaian dalam perusahaan.
May Day yang berlangsung telah bertahun-tahun lamanya haruslah sudah mulai menampakkan dampaknya, bukannya setiap tahunnya harus selalu diperingati dengan demo besar-besaran yang terkadang malah menimbulkan banyak kerusakan bahkan korban jiwa dan segelintir permasalahan lainnya baik itu kemacetan sampai terhambatnya suatu proses kerja. Sebenarnya apa yang menjadi pertimbagan lagi? Ekonomi? Politik? Kondisi dalam negeri? Kepentingan penguasa?. Akan selalu ada pertentangan ketidaksamaan visi dan lain hal, dan itu pasti tidak mungkin tidak. Apa kita mau menyatukan visi dulu semuanya, dari semua pihak, dari semua parpol yang ada disenayan dengan berbagai macam kepentingan mereka baru ditetapkan sistem baru yang selama ini dituntut para buruh bahkan dengan mengorbankan nyawa mereka.
kini timbul pertanyaan, apa sebenarnya yang ditunggu?. Sesungguhnya ini masalah mau atau tidak. Siap atau tidak. Pemerintah sebagai pelayan masyarakat haruslah menjadi yang terdepan dalam mengangani masalah yang sudah semakin menua ini, permasalahan buruh ini hampir sama umurnya dengan negara ini sendiri, dan sampai saat ini tak kunjung usai pula permasalahannya, padahal yang dituntut pun sama itu-itu saja. Sampai sejauh ini indonesia menempati posisi terbuncit untuk wilayah asia sebagai negara yang upah minimum buruhnya masih di bawah 2 juta, di bawah Vietnam Filipina dan Thailand yang sudah diatas dua juta. Lihat, bahkan dalam menghargai hasil kerja keras rakyat nya saja kita masih tertinggal, jadi tak aneh kalau disektor-sektor lainnya pun kita tertinggal.
Jadi yang sepatutnya kita renungkan dari hari buruh sedunia ini adalah, yang bahkan sejak hari ini ditetapkan sebagai hari libur nasional oleh presiden. Bahwasannya para buruh, pekerja apapun itu sebutannya dan apapun profesinya akan selalu memperjuangkan kehidupan mereka untuk mendapatkan kepastian hidup yang lebih baik, dan bukan buruh saja, setiap orang pasti akan melakukan hal yang sama ketika merasakan ketidakadilan. Maka sepatutnyalah pemerintah dan pengusaha tidak lagi mempersulit masalah ini dengan menunda-nunda apa yang sudah seharusnya buruh itu dapatkan, dengan apapun itu alasannya, kita semua setuju memperkerjakan manusia dan mengupahnya dengan layak adalah salah satu wujud penghargaan atas demokrasi dan hak-hak untuk mendapatkan layanan dan fasilitas yang lebih baik. Janganlah lagi tradisi May Day hanya menjadi sekadar ‘Hari Buruh’, dan bukan lagi sebuah hari peringatan kelas pekerja atau proletar untuk menghapuskan kelas dan kapitalisme.




Comments

Popular posts from this blog

pemahaman etika menurut Aristoteles dan Immanuel Kant

MENURUT ARISTOTELES Etika adalah Ilmu yang membahas perbuatan baik dan perbuatan buruk manusia sejauh yang dapat dipahami oleh pikiran manusia. Istilah lain yang iden¬tik dengan etika, yaitu: • Susila (Sanskerta), lebih menunjukkan kepada dasar-dasar, prinsip, aturan hidup (sila) yang lebih baik (su). • Akhlak (Arab), berarti moral, dan etika berarti ilmu akhlak. Filsuf Aristoteles, dalam bukunya Etika Nikomacheia, menjelas¬kan tentang pembahasan Etika, sebagai berikut: • Terminius Techicus, Pengertian etika dalam hal ini adalah, etika dipelajari untuk ilmu pengetahuan yang mempelajari masalah perbuatan atau tindakan manusia. • Manner dan Custom, Membahas etika yang berkaitan dengan tata cara dan kebiasaan (adat) yang melekat dalam kodrat manusia (In herent in human nature) yang terikat dengan pengertian “baik dan buruk” suatu tingkah laku atau perbuatan manusia. Pengertian dan definisi Etika dari para filsuf atau ahli berbeda dalam pokok perhatiannya; antara lain:

Pendidikan Tidak Membuat Seseorang Menjadi Kaya

Pendidikan yang tinggi tidak membuat seseorang menjadi kaya, kerja keras dan usaha iya. Pendidikan hanya membuka perspektif baru yang lebih luas terhadap seseorang, memberi nya lensa baru, kacamata yang lebih beragam, berbeda dan lebih berwarna dalam memandang dan memaknai kehidupan. Kehidupan setelah menempuh pendidikan, adalah fase dimana seseorang sadar kalau dirinya tak disiapkan untuk menghasilkan uang, karna memang bukan itu tujuan dari sebuah pendidikan. Kita semua menyadari kalau pendidikan dinegeri ini mulai dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi materi pembelajaran utamanya masih hanya berupa teori minim eksekusi atau praktek. Alhasil siswa yang dihasilkan hanya pintar bicara tapi minim aksi nyata. Konsep pemikiran buah dari pendidikan yang tinggi kalau hanya untuk mendapatkan materi sebanyak-banyaknya harus segera diubah, karna materi sebagai sebuah tujuan sangat kecil nilainya dan tidak bisa dibandingkan dengan ilmu pengetahuan yang didapat. Ilmu tidak bisa dibandi

Self Reflection

Setelah sekian lama bergulat dengan perasaan gak jelas, entah bersalah, tidak peduli, apatis atau apa namanya saya sendiri kesulitan menemukan kata yang tepat menggambarkan perasaan ini. yang pasti, gak ada yang salah dengan pemikiran saya selama ini, tentang tulisan-tulisan yang telah saya post di blog sederhana ini, semuanya (hampir 98%) hasil pemikiran saya sendiri. Plus yang membuat saya terhenti untuk sementara adalah pergulatan batin yang bagi saya adalah medan peperangan yang seakan tak akan pernah bisa saya menangi. Berkomunikasi pada alam bawah sadar sendiri adalah salah satu pertanda kecerdasan seseorang (katanya hehe), tapi bagaimana kalau pemikiran itu menjadi sebuah perangkap, atau bahkan penjara yang mengungkung kebebasan berpikir mu dan kau menjadi kerdil sejak dalam pikiran sendiri. Pada intinya saya menjadi semakin realistis (klise memang), dikarenakan hidup (realitas) meng-KO- saya keras sekali sampai menghujam ke bumi, menyadarkan saya kalau hidup tidak seperti y