Louis: Can I ask you
guys something? How are you both so happy; doesn’t it weigh on you that the
world might be ending?
Crash: Can I tell him
our secret?
Eddie: *nods
Crash: Come here,
come here…. We’re very, very …stupid!
-IceAge 4 : Continental Drift
oleh : Eza Ahim Iki
oleh : Eza Ahim Iki
Pada bulan
Juli 2012 Gangnam Style rilis dan meledak, lima bulan kemudian dengan satu
setengah milyar penonton di youtube, ratusan video cover, review dari ribuan
media dan jutaan penggemar dari berbagai kalangan. Lucunya dari satu setengah
miliar penontonnya diyoutube, mungkin hanya ribuan yang mengerti lirik lagu
ini, lalu bagaimana dengan sisa pemirsa yang bahkan tidak paham sedikitpun
makna dan arti dari lirik lagu yang berbahasa korea ini?. Satu kunci pengikat
yang sekaligus menjadi kunci tenar nyavideo clip ini: FUN.
“Tidak
peduli dan tidak perlu anda mengerti liriknya, toh dengan sekali dua kali
dengar anda bisa langsung ngomong “Oppa(n) Gangnam Style” dan berjoged a la
menunggang kuda seperti yang dicontohkan oleh sang penyanyi, sebegitu saja anda
mungkin sudah ketawa ketiwi atau malah jadi bahan tertawaan orang lain, ga apa
– apa toh rasa fun dapet.”
Fenomena
lainnya menyusul, setelah "Gangnam Style" terbit dari timur, barat
seolah merasa tidak mau kalah. Makamuncullah “Harlem Shake” yang dengan cepat
mewabah dan menyebar. Lalu memang ada kaitannya dengan “Gangnam Style”?,
Don’tbother to ask, just do the stuff and have fun
Sekali lagi daya fikir dibunuh karena seolah-olah kalau kita
berfikir kritis terhadap sesuatu maka kita akan kehilangan efek, nilai,
citarasa, sensasi FUN dari sesuatu tersebut.
Efek dari
ketidakpedulian terhadap penggunaan logika dan fikiran waras dapat dilihat dari
kasus “Illegal sudden party pranks on public bus”, dimana sekelompok pemuda
dengan hanya niatan untuk “have fun”
membuat rekaman video kegaduhan memalukan didalam sarana transportasi
masal dengan menyetel peralatan DJ plus pengeras suara ditambah dengan
joged-joged liar secara massal yang sangat jauh dari kepantasan dan sangat
mengganggu kepentingan umum. Pun sudah mendulang kritik tajam dari berbagai
kalangan, salah satu eksekutor pelaksana, alih alih meminta malah umbar
statement:
In this episode we decided to do a prank (ifyou don't understand
what prank is, please spend sometime to go to wikipedia or simply google it, we
receive so many dislikes because most of Indonesian doesn't understand what
prank is ^^)
Sejatinya dialah yang tidak sadar bahwa ribuan “dislike”
serta ratusan komentar negative itu muncul bukan karena ketidakpahaman orang
Indonesia akan arti sebuah kata, tapi
karena arogansi mereka sendiri yang menolak untuk menggunakan logika dan rasa
ketika hendak melaksanakan sebuah peristiwa.
Dan entah
karena merasa mirip atau hendak mengikuti trend “Harlem Shake”, sang uploader
yang juga bertindaksebagai eksekutor tadi mengganti judul video nya yang semula
berjudul “Illegalsudden party pranks on public bus” menjadi “Harlem Shake sexy
on public buss(illegal)”.
Yang paling baru dan justru palin
gmengerikan adalah beredarnya sebuah video yang merekam kegiatan sekelompok
siswi SMA 2 Tolitoli Sulawesi Tengah yang mencampuradukan gerakan sholat dengan
joged-joged dan lagu yang sangat jauh dari nilai kepantasan. Mirisnya salah
seorang siswi tersebut mengenakan jilbab, dan ketika mereka melakukan tindakan
itu justru penuh dengan tawa canda, bahagia. Tanpa tahu konsekuensi apa
yangmenanti. Sekali lagi sebuah bukti nyata; ga usah mikir, ga usah peduli,
yang penting FUN.
Benarkah“Ignorance Is Bliss”?
Dari
potongan dialog diatas yang diambil dari film Ice Age 4 dengan jutaan penonton
serta menilai fenomena “HarlemShake” yang mendunia, sesungguhnya kata-kata
Ignorance Is Bliss (ketidaktahuan adalah kebahagiaan) bukanlah kata mati yang
diam atau mengalir secara normal lewat mulut ke mulut, tetapi justru kata-kata
ini dikonsep dan didistribusikan sedemikian rupa secara massif, tentunya oleh
sekelompok orang tertentu dengan kepentingan tertentu.
Kalaupun
kita ragu dengan abnormalitas penyebaran konsep “ketidaktahuan melahirkan
kebahagiaan”, maka mari kita coba renungkan kembali arti kebahagiaan yang
sejatinya kita cari.
Sangat
memungkinkan memang ketika kita tidak mengetahui sesuatu maka cara pandang atau
penilaian kita terhadap sesuatu tersebut menjadi kosong alias seolah-olah tidak
memberikan efek apapun pada anda. Artinya ketika anda akan disambit batu oleh
seseorang yang berada persis di depan anda dan anda lebih memilih untuk menutup
mata dan tidak peduli, maka jeda waktu sampai batu itu mendarat di tubuh anda
dan menimbulkan luka adalah gambaran bliss yang lahir dari ignorance.
Melalaikan, dan efeknya sangat destruktif.
Jika level
ignorance nya mau ditingkatkan lagi dengan contoh mengabaikan efek destruktif
dari level ignorance sebelumnya, maka ini sudah persis seperti pecandu narkoba
yang menolak untuk peduli pada tubuh dan kelangsungan hidupnya sendiri demi
mendapatkan bliss berupa euphoria yang bahkan tidak bertahan dalam hitungan
hari.
MenilikKembali Cara Pandang Kita Tentang Arti “Bahagia”
Mungkin
kita sudah berada pada titik puncak ad nauseum (jenuh berujung muak) dengan
jargon-jargon “hidup-hidup gue ya suka-suka gue”, “jangan sok suci”, “jangansok
ikut campur”, “kayak loe sendiri udah hidup bener aja”, dan sejuta statement
apologi untuk membela gaya hidup anti kemapanan dan anti kritik, atau mungkin
kini yang dipopulerkan oleh iklan rokok A Mild denga tag line “goAhead” (walau
nyasar dan tersesat seklipun). Sehingga karena efek ad nauseum tadi, kebanyakan
dari kita menjadi “pasrah” dan menganggap itu semua sebagai sebuah keniscayaan
hidup yang bahkan mungkin menjadi sebuah keyakinan dan kepercayaan. Padahal
nyata betul sudah kerusakan di muka bumi ini yang terjadi akibat tangan-tangan manusia yang “ignorance”.
Benar
adanya bahwa kalau kita cuek, kesedihan yang menerpa hati bisa menjadi tak
terasa, tapi andai kita mau ambil resiko untuk berani merasakan, berfikir,
merenung dan memahami makna atau arti dibalik kesedihan itu, maka jaminan untuk
hidup lebih baik dengan berdampingandengan kesedihan menjadi terbuka lebar.
Kita dipahamkan bahwa kesedihan adalah sebuah keniscayaan hidup, karena
mustahil hukumnya seorang manusia bahagia tanpa putus-putus selama hidupnya.
Yang demikian itu adalah makna dari kebahagiaan yang sesungguhnya.
Apalagi
kalau kita mengaku beriman,karena dalam Islam konsepnya jelas “Al ‘Ilm qobla Al
‘amal” (pengetahuanharus mendahului perbuatan) plus penegasan lewat nash-mash
syar’i lainnya tentang kewajiban dan keutamaan menuntut ‘ilmu, ini semua
kemudian disempurnakan lewat jaring pengaman sosial berupa konsep ”tawashou bil
haqqiwa tawashou bis shobri” saling menegur, mengingatkan, dan menguatkan
dalamkebenaran dan kesabaran.
Sebagai
penutup, semoga Allah SWT menjagadan menjauhkan kita dari worldview
postmodernism yang begitu massif membombardirhalaman rumah pemikiran kita.
Wallahu ‘alamubisshowwab
link vid "prank busway":
http://www.youtube.com/watch?v=opwp7x5_E4c
link vid siswi tolitoli:
https://www.youtube.com/watch?v=ZMJIt5ZPtSE
Comments
Post a Comment