Skip to main content

Posts

hidup tak pernah selesai selama masih ada nafsu untuk menguasai, untuk memiliki, untuk mengontrol keadaan.  hidup itu tentang berserah diri, sepenuhnya, karena kita tak pernah akan tahu, apa yang menanti di depan. hidup tak ribet, tapi juga tak semudah itu, terkadang, pikiranlah yang terlalu melebihkan, overthinking kalo kata anak jaman sekarang. hal yang tak ada, tak bakal terjadi bahkan, sudah terproyeksikan dalam kepala kita, itu namanya overthinking. memikirkan hal-hal yang belum tentu terjadi. berserah diri bukan berarti pasrah.  kita tetap usaha, usaha sekeras-kerasnya boleh, usaha yang slow dan santai aja gak ada yang melarang. jangan pernah bebani dirimu melebihi batas kemampuannya. setiap manusia tercipta sudah dengan jalan takdir yang berbeda, jadi, saat kamu menyamakan hidupmu dengan orang lain, justru itu adalah sebuah penghinaan pada Sang Pencipta. start kita beda, tracknya juga, garis finishnya apalagi. so, apa yang kamu takutkan? jalani hidup sepenuh mungkin, jangan piki
Recent posts

Kudeta Pemimpin Kolot, Saatnya Yang Muda Berkarya

Pendahuluan Dalam beberapa hari ke depan seluruh rakyat Indonesia tanpa terkecuali akan menggelar hajat besar, yaitu pesta demokrasi pemilihan presiden yang dilaksanakan serentak dengan pemilihan anggota legislatif tahun 2019. Banyak persiapan telah dilakukan untuk mensukseskan hajat besar lima tahunan ini, tapi yang cukup menyita perhatian tentu saja drama dan intrik jelang hari pencoblosan, apalagi kalau bukan jurus-jurus kampanye yang dilakukan para capres, caleg dan tim suksesnya untuk mendapatkan simpati masyarakat. Dibalik keriuhan menyambut pesta demokrasi ini, terselip harapan besar rakyat agar terpilih pemimpin yang benar-benar dapat mewakili kepentingan rakyat, bukan kepentingan segelintir kalangan elite apalagi pemilik modal. Kita semua berharap melalui pemilihan umum yang demokratis akan lahir pemimpin-pemimpin yang tidak hanya mementingkan diri sendiri, keluarga dan partainya saja, tapi diatas semua itu adalah kepentingan rakyat Indonesia secara keseluruhan.

Tanah Dewata di Ujung Prahara

“ Tanah Dewata di Ujung Prahara ” Dalam benakku aku bertanya, Apakah kami berbeda? Aku tak melihat perbedaan sama sekali diantara kami,. Dan aku masih tak tahu mengapa kalian para orang tua yang selalu pintar menasehati kami, Mempermasalahkan itu,. Sampai saat aku terbangun dengan keterkejutan, Yang bahkan tak pernah kubayangkan akan terjadi, Disini, Di tanah kelahiranku sendiri... Ketika kita semua saling mencoba menjatuhkan, Berteriak, dan merasa paling benar. PROLOG Di Tanah Para Dewa.. Apa yang terlintas di benak Anda ketika mendengar kata Bali?, ya Pulau Dewata, tanah para Dewa-dewa menunjukkan keajaiban penciptaanNya, sebuah hamparan alam yang tak satu manusia pun mampu melukiskannya dengan kata-kata, karena akan ada lagi dan lagi tambahan makna keindahan yang disematkan padanya. Dari tangan suci para Dewa lah berbagai keajaiban alam yang luar biasa ini lahir, seolah meyakinkan kita bahwa pada jaman dahulu kala para dewa-dewi benar-b